Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kongres AS Loloskan RUU untuk Bantu Korban "Sindrom Havana"

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Rabu, 22 September 2021, 16:03 WIB
Kongres AS Loloskan RUU untuk Bantu Korban "Sindrom Havana"
Amerika Serikat meloloskan RUU untuk membantu korban "Sindrom Havana" dengan suara bulat pada awal pekan ini/Net
rmol news logo Kongres Amerika Serikat meloloskan RUU untuk membantu korban "Sindrom Havana" dengan suara bulat pada awal pekan ini (Selasa, 21/9).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

"Sindrom Havana" merupakan istilah yang merujuk pada gejala yang pertama kali dialami oleh beberapa diplomat dan mata-mata Amerika Serikat yang ditempatkan di ibukota Kuba, Havana pada tahun 2016 lalu. Mereka mengeluhkan sejumlah gejala seperti merasakan kebisingan terus menerus, migrain, mual, penyimpangan memori, pusing hingga kerusakan otak permanen.

Hingga saat ini masih menjadi misteri apa yang menyebabkan "Sindrom Havana" bisa terjadi. Para ilmuwan, sumber intelijen, dan wartawan berspekulasi bahwa gejala itu bisa jadi disebabkan oleh semacam senjata berteknologi tinggi yang memancarkan gelombang energi terarah.

Pemerintah Amerika Serikat telah secara resmi menjuluki kejadian tersebut sebagai "insiden kesehatan anomali" dan penyelidikan tentang sifat dan asal mulanya masih terus berlangsung.

Sejak tahun 2016 itu, setidaknya diketahui ada lebih dari 200 pegawai pemerintah dan keluarga mereka yang melapor menderita gejala tersebut dalam kurun waktu dan tempat yang berbeda, seperti di Rusia, China, Jerman, dan Australia hingga Washington, DC sendiri.

Menurut kabar yang dimuat Russia Today, laporan terbaru muncul beberapa hari lalu di mana seorang agen CIA yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke India bersama Direktur CIA William Burns mengeluhkan gejala tersebut.

Melihat situasi tersebut, Kongres pun menggelar pemungutan suara untuk meloloskan RUU untuk membantu korban Sindrom Havana pada Selasa (21/9). RUU itu pun lolos tanpa hambatan dengan perolehan suara 427-0, alias lolos dengan suara bulat.

RUU itu pun kini menuju ke meja Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk diberikan persetujuan.

RUU untuk membantu korban Sindrom Havana itu dibuat atas gagasan bipartisan sejumlah senator, yakni Jeanne Shaheen Susan Collins, Mark R. Warner, dan Marco Rubio. RUU itu akan memberikan wewenang dana tambahan untuk CIA untuk mengkompensasi petugas yang menderita dan memberikan badan tersebut kelonggaran yang lebih besar dalam bagaimana uang dapat dibelanjakan, meski tetap harus menyerahkan laporan rutin kepada Kongres. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA