Hal itu disampaikan seorang pejabat AS kepada wartawan di sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Rabu (22/9) waktu setempat, menanggapi pernyataan sebelumnya dari Presiden Xi Jinping mengatakan pada Selasa bahwa China akan berhenti mendukung batubara di luar negeri, setelah pengumuman serupa oleh Korea Selatan dan Jepang.
Pejabat yang tidak disebutkan namanya itu juga mengharapkan agar China - penghasil emisi terbesar di dunia - juga akan berbuat lebih banyak di dalam negeri tentang perubahan iklim.
“Kami menyambut baik pengumuman ini tetapi kami juga menyadari bahwa masih banyak yang harus dilakukan," kata pejabat itu, seperti dikutip dari
AFP, Kamis (23/9).
“Kami berharap dapat mendengar lebih banyak tentang langkah-langkah tambahan yang dapat mereka ambil dalam dekade yang menentukan ini untuk lebih mengurangi emisi nasional mereka,†lanjutnya.
Pejabat itu mengatakan bahwa tindakan China lebih lanjut akan membantu menempatkan dunia lebih dekat pada lintasan yang akan menahan suhu naik hingga jauh di atas 1,5 derajat, seperti yang tampaknya semakin mungkin terjadi meskipun ada aspirasi yang ditetapkan oleh kesepakatan Paris 2015.
Ilmuwan PBB mengatakan bahwa pemanasan 1,5 derajat Celcius (2,7 Fahrenheit) di atas tingkat pra-industri adalah ambang batas di mana planet ini dapat menghindari kerusakan terburuk dari perubahan iklim termasuk cuaca yang semakin parah, kekeringan dan banjir.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: