Ribuan Orang Berkumpul di Tembok Barat untuk Pemberkatan Imam dalam Festival Sukkot

Upacara diadakan selama hari libur Yahudi Paskah dan Sukkot, yang tahun ini pelaksanaannya harus mematuhi pembatasan Covid-19. Namun begitu, jamaah tidak harus menunjukkan 'Green Pass' untuk memasuki situs suci, alun-alun besar di depan tembok kuno dibagi menjadi kapsul doa.

Secara tradisional, peziarah Yahudi melakukan perjalanan dua kali setahun ke Tembok Barat pada hari-hari antara festival Paskah dan Sukkot, dengan kerumunan pria dan wanita keluar dari alun-alun Tembok ke daerah sekitarnya.

Yayasan Warisan Tembok Barat dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa doa tahun ini dibagi menjadi dua acara terpisah untuk memungkinkan lebih banyak orang yang hadir, seperti dilaporkan Times of Israel.

Sholat berjamaah dilaksanakan pada Kamis pagi (23/9) waktu setempat.

Pemberkatakan dilakukan oleh anggota kasta imam Yahudi, yang dikenal sebagai 'Kohanim' dalam bahasa Ibrani.

Kohanim dianggap sebagai keturunan dari garis Harun alkitabiah dan sering disebut sebagai imam Yahudi karena peran penting mereka dalam penyembahan di Kuil kuno Yudaisme di Yerusalem.

Sambil memegang selendang doa di atas kepala hingga menutupi wajah, mereka melantunkan berkat, dimulai dengan: "Tuhan memberkatimu dan menjagamu".

Tembok Barat berbatasan dengan kompleks suci yang dikenal orang Yahudi sebagai Har ha-Bayit, atau Bukit Bait Suci, dan bagi umat Islam sebagai al-Haram al-Sharif, atau Suaka Suci.

Ratusan polisi dan Polisi Perbatasan dikerahkan di Kota Tua untuk mengamankan jalur akses ke acara tersebut.
Festival Sukkot pada tahun ini jatuh pada 20 hingga 27 September 2021, dikenal sebagai Hari Raya Pondok Daun atau perayaan Tabernakel.

Ini adalah Hari Raya Yahudi, perayaan pengucapan syukur bagi Israel atas hasil panen yang dirayakan selama tujuh hari pada bulan purnama di antara bulan September dan Oktober.