yang dikutip pada Kamis (23/9), krisis ekonomi yang dialami Sri Lanka semakin buruk dengan pandemi Covid-19.
Sejauh ini sudah ada 12 ribu kematian akibat Covid-19 di Sri Lanka. Pemerintah berusaha mencari pendanaan asing untuk upaya vaksinasi Covid-19.
Bank Dunia sendiri telah menyatakan komitmen untuk memberikan bantuan keuangan untuk membeli 14 juta dosis vaksin Pfizer.
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa menyatakan keadaan darurat dengan tujuan mencegah penimbunan barang-barang penting termasuk beras dan gula.
Menyusul deklarasi darurat ekonomi, Sri Lanka menerima 787 juta dolar AS dari alokasi hak penarikan khusus (SDR) Dana Moneter Internasional (IMF).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: