Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Desak AS untuk Lebih Bertanggung Jawab atas Migran Afghanistan, Erdogan: Amerika Gagal Penuhi Kewajibannya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 23 September 2021, 16:34 WIB
Desak AS untuk Lebih Bertanggung Jawab atas Migran Afghanistan, Erdogan: Amerika Gagal Penuhi Kewajibannya
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan/Net
rmol news logo Tekanan agar Amerika Serikat bertanggung jawab atas efek yang terjadi akibat penarikan pasukannya dari Afghanistan kembali disuarakan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Selama kunjungannya ke New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB ke-76, Erdogan berbicara untuk wawancara eksklusif dengan CBS.

Dalam sebuah penggalan wawancara itu Erdogan mengatakan AS harus berbuat lebih banyak  terutama mengenai masalah masuknya pengungsi ke Turki.

Bagi Erdogan, saat ini AS telah gagal memenuhi kewajibannya di Afghanistan.

“Kami (sejak lama) memiliki lebih dari 300.000 pengungsi Afghanistan, dan kami tidak akan mampu lagi menerima pengungsi Afghanistan di Turki,” kata Erdogan dalam wawancara tersebut, yang direncakan akan ditayangkan secara penuh pada Minggu (26/9).

Turki telah menjadi titik transit utama bagi migran gelap yang ingin menyeberang ke Eropa untuk memulai kehidupan baru, terutama mereka yang melarikan diri dari perang dan penganiayaan seperti perang saudara Suriah.

Melalui perjanjian Maret 2016 dengan Uni Eropa, Turki adalah kunci dalam menurunkan jumlah migran dan mengurangi krisis.

Namun, untuk saat ini, Turki telah menutup pintu bagi pengungsi.

Ditanya apakah AS perlu berbuat lebih banyak untuk para pengungsi ini, Erdogan menjawab: "Tentu saja, Amerika Serikat harus melakukan banyak hal, dan harus berinvestasi banyak.”

Erdogan mengatakan ini semua karena AS. Amerika Serikat sudah ada di Afghanistan selama 20 tahun terakhir. "Kenapa dulu mereka ada (di Afghanistan)? Pertanyaan-pertanyaan ini harus dijawab oleh Amerika Serikat,” tambah Erdogan.

Krisis pengungsi telah menjadi salah satu kekhawatiran Turki setelah penarikan pasukan AS dari Afghanistan yang lalu disusul pengambilalihan pemerintahan oleh Taliban.

Bulan lalu Erdogan telah menegaskan bahwa negaranya tidak akan menjadi gudang pengungsi negara mana pun dan akan memperkuat perbatasan terhadap masuknya pengungsi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA