Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Korea Utara: Tanpa Perdamaian, Terlalu Dini untuk Deklarasikan Berakhirnya Perang Korea

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 24 September 2021, 08:42 WIB
Korea Utara: Tanpa Perdamaian, Terlalu Dini untuk Deklarasikan Berakhirnya Perang Korea
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un/Net
rmol news logo Korea Utara tampaknya telah menolak seruan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in untuk mendeklarasikan berakhirnya Perang Korea.

Selama pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB ke-76 awal pekan ini, Moon mengusulkan agar dua Korea, Amerika Serikat, dan China mendeklarasikan diakhirinya Perang Korea secara resmi.

Namun Wakil Menteri Luar Negeri Ri Thae Song mengatakan hal itu masih terlalu dini.

Lewat pernyataan yang dirilis KCNA pada Kamis (23/9), Ri mengatakan penghentian perang dapat dilakukan ketika sudah membentuk mekanisme perdamaian di Semenanjung Korea.

"Tetapi situasi yang sebenarnya membuktikan bahwa adopsi deklarasi penghentian perang adalah sesuatu yang prematur," tambahnya.

Dalam hal ini, Pyongyang menyoroti peluncuran uji coba ICBM Minuteman-2 di Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg, California pada tahun ini, hingga pembangunan kapal selam bertenaga nuklir untuk Australia.

"Tidak ada jaminan bahwa pernyataan penghentian perang akan mengarah pada penarikan kebijakan bermusuhan kepada RRDK (Republik Rakyat Demokratik Korea)," jelasnya.

Ri menekankan, tidak ada yang akan berubah selama keadaan politik di sekitar Korea Utara tetap tidak berubah dan kebijakan permusuhan AS tidak dihentikan, bahkan jika akhir perang dinyatakan ratusan kali.

Alih-alih, deklarasi berakhirnya perang saat ini justru bisa mengganggu keseimbangan strategis di kawasan, yang memicu perlombaan senjata tanpa akhir. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA