Bentrokan terjadi di Tepi Barat pada Jumat (24/9). Militer Israel mengatakan ratusan warga Palestina berkumpul di selatan kota Nablus sembari membakar ban dan melemparkan batu ke arah pasukan.
"Kami mengetahui laporan bahwa seorang Palestina tewas. Insiden itu sedang diselidiki," kata militer dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat
Reuters.
Sementara itu, menurut petugas medis Palestina, setidaknya delapan warga sipil ditembak oleh peluru karet petugas. Salah satu dari mereka dipukul di kepala, dan meninggal segera setelah dilarikan ke rumah sakit.
Warga Palestina telah menggelar protes hampir setiap hari di desa Beita, selatan Nablus, untuk menyuarakan kemarahan di pos terdepan pemukim Israel di dekatnya, yang sering menyebabkan bentrokan dengan pasukan Israel.
Para pemukim setuju untuk meninggalkan pos terdepan pada bulan Juli di bawah kesepakatan dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett, setelah berminggu-minggu demonstrasi oleh warga Palestina.
Tetapi banyak bangunan tetap berdiri, terkunci, dan bahwa dijaga ketat oleh militer. Sementara orang-orang Palestina yang mengklaim tanah itu bersumpah akan terus melakukan aksi protes.
Berdasarkan aturan internasional, pemukiman Israel itu ilegal.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: