Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan keempat negara terus melakukan kontak. Bahkan baru-baru ini, perwakilan dari Rusia, China, dan Pakistan melakukan kunjungan ke Qatar dan Kabul untuk berkomunikasi dengan Taliban, serta tokoh politik seperti mantan Presiden Hamid Karzai dan Abdullah Abdullah.
Pada awal bulan ini, Taliban telah mengumumkan susunan pemerintahan sementara yang banyak dikritik karena tidak mencerminkan seluruh masyarakat Afghanistan seperti yang mereka janjikan sebelumnya.
"Yang paling penting adalah memastikan bahwa janji-janji yang telah mereka nyatakan di depan umum ditepati. Dan bagi kami, itu prioritas utama," kata Lavrov, seperti dimuat
The Hindustan Times, Sabtu (25/9).
Setelah merebut kendali Afghanistan pada pertengahan Agustus, Taliban telah menjanjikan pemerintah yang inklusif, yang lebih moderat daripada ketika mereka terakhir memerintah negara itu dari tahun 1996 hingga 2001.
Tetapi langkah-langkah baru-baru ini menunjukkan bahwa mereka mungkin kembali ke kebijakan yang lebih represif, terutama terhadap perempuan dan anak perempuan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: