Sejak awal pekan lalu, otoritas Kosovo melarang mobil dengan plat nomor Serbia memasuki negaranya. Hal itu memicu aksi protes dari warga Serbia setempat.
Menurut keterangan polisi pada Sabtu (25/9), orang-orang Serbia dari utara Kosovo telah memblokir dua jalan utama di dekat perbatasan sejak larangan berlaku.
Semua pengemudi dari Serbia sekarang harus menggunakan detail pendaftaran cetak sementara yang berlaku selama 60 hari.
Kemudian
Reuters melaporkan, lantor pendaftaran mobil di kota Zubin Potok dibakar. Sementara itu, dua granat tangan dilemparkan ke kantor catatan sipil di kota Zvecan, meskipun tidak meledak.
Pemerintah Kosovo berdalih, larangan masuk plat mobil Serbia merupakan tindakan balasan sejak 2008, ketika Kosovo mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia.
Pesawat-pesawat tempur Serbia terbang dekat perbatasan yang melintasi Jarinje di mana para pengunjuk rasa Serbia menyoraki mereka.
Sehari sebelumnya, tiga helikopter juga terbang di sekitarnya. Media di Beograd melaporkan bahwa tank dan peralatan militer lainnya sedang menuju ke perbatasan, tetapi tentara Serbia tidak memberikan rincian apapun.
Ketegangan antara kedua negara itu sekarang berada pada titik tertinggi selama bertahun-tahun. Misi NATO di Kosovo menyerukan untuk menahan diri.
"Serbia jelas ingin melakukan militerisasi dan meningkatkan situasi dengan membawa helikopter dan pesawat terbang buatan Rusia ke dekat perbatasan. Serbia memprovokasi konflik internasional yang serius," ujar Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti.
Sebagai respons, Kosovo mengadakan pertemuan dewan keamanan yang mendesak, tetapi tidak ada rincian yang diberikan tentang apa yang dibahas.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: