Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bangga, "Susi Susanti: Love All" Sukses Pukau Penonton Beijing International Film Festival

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 26 September 2021, 15:35 WIB
rmol news logo Satu film karya anak bangsa berhasil memukau penonton Beijing International Film Festival di bioskop Chao Art Center, Beijing, China, Kamis (23/9). Itu adalah "Susi Susanti, Love All".

Film garapan Sim F yang dirilis Oktober 2019 silam itu diambil dari kisah nyata seorang atlet bulu tangkis legendaris Indonesia, Susi Susanti.

Film itu menyoroti bagaimana perjuangan Susi meraih medali emas di Olimpiade Musim Panas 1992 Barcelona. Tampak semangat  pengorbanan dan bela negara juga tercermin kuat di film yang berdurasi kurang lebih 2 jam tersebut.

Dengan kualitas dan alur cerita apik, tidak mengherankan bila "Susi Susanti: Love All" memukau banyak orang, termasuk Dutabesar RI untuk RRC Djauhari Oratmangun beserta para jajaran pejabat KBRI Beijing, pegiat sinema, sutradara, hingga insan media di Beijing. Bahkan film ini ditawarkan untuk dipasarkan di platform online.

Selain "Susi Susanti: Love All", BJIFF tahun ini juga menayangkan film "A Man Called Ahok", yang diputar sehari setelahnya dan disaksikan oleh sejumlah kalangan pemerhati dan distributo film di China.

Dua film yang ditayangkan merupakan pilihan dari para juri BJIFF yang terdiri dari sutradara dan aktor kenamaan China, termasuk Gong Li.

Keikutsertaan film Indonesia pada BJIFF 2021 ini merupakan kolaborasi antara KBRI  Beijing, ASEAN-China Center dan Nanyang Bridge Media.

Sejak pertama kali digelar pada 2011, BJIFF telah menjadi tempat berkumpulnya sutradara, produser, pemilik bioskop dan platform film onlline, perusahaan pembuat film, investor usaha perfilman serta aktor dan aktris dari seluruh dunia karena BJIFF merupakan ajang perfilman paling bergengsi di RRC

Dalam kesempatan wawancara, Dubes Djauhari mengatakan bahwa lewat film, kita mampu memahami karakter dan nilai-nilai yang ada dalam suatu bangsa.

"Oleh karena itu, penayangan film ini diharapkan dapat meningkatkan hubungan antara kedua negara, agar merefleksikan hubungan kemitraan strategis komprehensif yang selama ini telah terbina," tambahnya.

Djauhari berharap penayangan film ini menjadi salah satu langkah agar di masa depan akan ada lebih banyak karya-karya anak bangsa yang dinikmati penggemar film di China. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA