Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bandara Kabul Sudah Pulih, Taliban Minta Maskapai Asing Kembali Terbang ke Afghanistan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Minggu, 26 September 2021, 19:57 WIB
Bandara Kabul Sudah Pulih, Taliban Minta Maskapai Asing Kembali Terbang ke Afghanistan
Pemerintah Taliban di Afghanistan meminta penerbangan internasional dilanjutkan di Bandara Kabul/Net
rmol news logo Perlahan namun pasti, Afghanistan mulai bergerak untuk kembali bangkit pasca perebutan kekuasaan yang menyakitkan pada pertengahan Agustus lalu.

Akhir pekan ini, pemerintah Taliban di Afghanistan meminta penerbangan internasional dilanjutkan. Melalui sebuah pernyataan yang dirilis pada Minggu (26/9), Kementerian Luar Negeri Afghanistan di bawah pemerintah Taliban menjanjikan kerjasama penuh dengan maskapai penerbangan. Mereka juga memastikan bahwa masalah di bandara Kabul telah diselesaikan.

Pernyataan itu muncul ketika pemerintahan baru telah meningkatkan upaya untuk membuka negara dan mendapatkan penerimaan internasional setelah runtuhnya pemerintah yang didukung Barat bulan lalu.

Sejak diperbaiki dan kembali beroperasi, sejumlah penerbangan evakuasi dan bantuan telah mulai lepas landas dari Bandara Kabul.

Namun layanan komersial normal masih belum dilanjutkan sejak ditutup pasca evakuasi kacau puluhan ribu orang asing dan warga Afghanistan yang rentan setelah perebutan ibukota oleh Taliban Agustus lalu.

Akibat proses evakuasi yang kacau itu juga lah, banyak bagian bandara yang rusak. Pemerintah Taliban pun segera melakukan perbaikan dengan bantuan tim teknis dari Qatar dan Turki.

Setelah bandara kembali pulih dan siap beroperasi, penerbangan komersial pertama pun dilakukan oleh sejumlah maskapai, termasuk Pakistan International Airlines. Namun layanan tersebut masih terbatas dan dapat dihitung dengan jari. Dengan demikian, harga tiket pun melambung tinggi dari harga normal.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Afghanistan Abdul Qahar Balkhi mengatakan, penangguhan penerbangan internasional ini telah membuat banyak warga Afghanistan terdampar di luar negeri dan juga mencegah orang bepergian untuk bekerja atau belajar.

“Karena masalah di Bandara Internasional Kabul telah diselesaikan dan bandara beroperasi penuh untuk penerbangan domestik dan internasional, IEA (Imarah Islam Afghanistan) meyakinkan semua maskapai penerbangan tentang kerja sama penuhnya,” ujarnya, sebagaimana dikabarkan Channel News Asia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA