Kericuhan di perbatasan Kosovo itu dimulai ketika ratusan etnis Serbia melakukan aksi protes selama berhari-hari karena tidak puas dengan keputusan pemerintag Kosovo untuk mengganti pelat nomor sementara ketika memasuki wilayah Kosovo.
Pada Minggu (26/9) beberapa pesawat elang Angkatan Darat Serbia terbang di atas Jarinje dan Brnjak beberapa kali, serta sebuah helikopter KFOR.
Selama seminggu, etnis Serbia telah memblokir perbatasan Kosovo-Serbia dengan truk. Mereka marah karena Kosovo mengirim polisi khusus ke perbatasan untuk menghalau mereka, seperti dilaporkan
Aljazeera.
Semua mobil Serbia yang memasuki kawasan Kosovo wajib mengganti pelat nomor sementara mereka berada di wilayah itu. Aparat memaksa pengemudi membeli pelat sementara.
Pada Sabtu (25/9) Kantor pendaftaran mobil di kota Zubin Potok dibakar dan dua granat tangan dilemparkan ke kantor catatan sipil di kota Zvecan, meskipun gagal meledak, kata polisi. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, tetapi Kosovo telah mengerahkan pasukan militernya.
Ketegangan antara kedua negara yang berlangsung selama bertahun-tahun kembali berkobar.
Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti mengecam pengerahan militer Serbia di perbatasa. Pada konferensi pers Minggu (26/9) ia mengatakan Serbia memprovokasi konflik internasional yang serius.
"Serbia jelas ingin melakukan militerisasi dan meningkatkan situasi. Mereka memprovokasi konflik internasional yang serius," kata Kurti, seprti dikutip dari Aljazeera.
Gesekan panas itu juga di bawa ke forum PBB. Perdana Menteri Ana Brnabic menangkis komentar Kurti. Ia mengatakan di New York di mana dia berpidato di sesi Majelis Umum PBB bahwa Beograd siap untuk berdialog tetapi Pristina jelas tidak.
Menteri Pertahanan Serbia Nebojsa Stefanovic dan Kepala Staf Gabungan Angkatan Darat Serbia Milan Mojsilovic telah mengunjungi posisi pasukan yang berada dalam kondisi peningkatan kesiapan tempur karena perkembangan terakhir di Jarinje, kata Kementerian Pertahanan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: