Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Soal Bentrokan di Perbatasan karena Protes Pelat Mobil, Vucic Yakinkan Serbia Tidak Langgar Kesepakatan Perdamaian

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 27 September 2021, 15:26 WIB
Soal Bentrokan di Perbatasan karena Protes Pelat Mobil, Vucic Yakinkan Serbia Tidak Langgar Kesepakatan Perdamaian
Presiden Serbia Aleksandar Vucic saat bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg/Net
rmol news logo Serbia menanggapi positif seruan NATO yang menginginkan dialog untuk meredakan situasi yang memanas selama seminggu ini di perbatasan Kosovo.

Dalam percakapannya dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Minggu (26/9), Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengisahkan bahwa situasi di perbatasan telah memicu kekhawatiran dan pasukannya berupaya untuk mengamankan.

"Serbia sama sekali tidak melanggar kesepakatan Brussel atau Resolusi 1244, juga tidak membahayakan perdamaian," ujar Vucic seperti dikuti dari N1.

Selama tujuh hari warga Serbia yang ada di Kosovo melakukan aksi protes terhadap kebijakan Kosovo mengenai pelat mobil sementara. Pemerintah Kosovo mengeluarkan peraturan bagi warga Serbia yang memasuki Kosovo di perbatasan, harus mengganti pelat mobilnya dengan pelat Kosovo. Itu memicu kemarahan warga Serbia.

Selama seminggu, etnis Serbia telah memblokir perbatasan Kosovo-Serbia dengan truk. Mereka marah karena Kosovo mengirim ratusan polisi khusus ke perbatasan untuk menghalau mereka, seperti dilaporkan Aljazeera.

Vucic mengatakan, pengiriman tentara Kosovo ke perbatasan itu nampak seperti "pendudukan penuh di utara Kosovo yang dilakukan oleh Pristina" yang membuat masyarakat ketakutan. Namun, ketika Serbia mengirimkan helikopter untuk memantau situasi warganya di sana, semua orang meributkannya.  

"Tiba-tiba semua khawatir ketika mereka melihat helikopter dan pesawat Serbia di Serbia tengah," keluh Vucic. Men

Vucic berterima kasih kepada Stoltenberg karena bersikap adil dan mendengarkan cerita dari sisi Serbia, menanyakan peraturan internasional mana yang dilanggar Serbia.

Stoltenberg dalam cuitannya di akun Twitter menekankan perlu bagi Beograd dan Pristina untuk menahan diri dan kembali berdialog.

Menteri Pertahanan Serbia Nebojsa Stefanovic sebelumnya menyatakan perlu untuk melakukan pasukan khusus di perbatasan, sebagai syarat untuk menenangkan ketegangan di utara Kosovo dan untuk memulai dialog.

Bentrokan baru-baru ini telah membuat situasi di perbatasan memanas.

Didampingi Duta Besar Rusia untuk Serbia, Alexander Botsan-Kharchenko, dan Kepala Staf Gabungan Angkatan Darat Serbia Milan Mojsilovic, Stefanovic mengunjungi para prajurit di barak 'Stefan Nemanja' di Raska dan pangkalan Rudnica.

Stefanovic memastikan selama kunjungan bahwa unit militer “sangat termotivasi dan siap untuk melindungi rakyat mereka.”

Duta Besar Botsan-Kharchenko menyatakan dukungan Rusia untuk posisi Beograd, yang, menurut penilaiannya, ditujukan untuk meredakan situasi di Kosovo.

“Situasi ini menimbulkan kekhawatiran besar di Moskow,” kata duta besar Rusia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA