Itu adalah Hypersonic Air-breathing Weapon Concept (HAWC). Menurut Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), uji cobanya dilakukan pada pekan lalu.
Rudal hipersonik bergerak di atmosfer atas dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara, atau sekitar 6.200 kilometer per jam.
"Ini membawa kita selangkah lebih dekat untuk mentransisikan HAWC ke program rekor yang menawarkan kemampuan generasi berikutnya untuk militer AS," kata Manajer HAWC di DARPA, Andrew Knoedler, seperti dimuat
Reuters.
Sejauh ini, Knoedler mengatakan, tidak ada tanggal target untuk transisi, tetapi pihaknya sedang mempersiapkan diri untuk uji coba tambahan pada akhir tahun ini.
Rudal HAWC dibuat oleh Raytheon Technologies. Dalam uji coba, ia dilepaskan dari pesawat beberapa detik sebelum mesin sramjet Northrop Grumman menyala.
“(Pentagon) telah mengidentifikasi senjata hipersonik dan kemampuan kontra-hipersonik sebagai prioritas teknis tertinggi untuk keamanan negara kita,†kata Presiden Unit Bisnis Rudal & PErtahanan Raytheon, Wes Kremer.
Saat ini, kekuatan-kekuatan global sedang berlomba membangun senjata hipersonik generasi berikutnya.
Pada Juli lalu, Rusia mengatakan telah berhasil menguji rudal jelajah hipersonik Tsirkon (Zirkon), senjata yang oleh Presiden Vladimir Putin disebut-sebut sebagai bagian dari sistem rudal generasi baru yang tak tertandingi di dunia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: