Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dubes Afghanistan dari Pemerintahan Ghani Batal Bicara di PBB, Diancam Taliban?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Selasa, 28 September 2021, 12:52 WIB
Dubes Afghanistan dari Pemerintahan Ghani Batal Bicara di PBB, Diancam Taliban?
Dutabesar Afghanistan untuk PBB Ghulam Isaczai mengundurkan diri dari kesempatan untuk memberikan pidato kepada para pemimpin dunia di Majelis Umum PBB/Net
rmol news logo Gejolak politik yang terjadi di Afghanistan berbuntut panjang hingga ke ranah PBB. Awal pekan ini (Senin, 27/9), Dutabesar Afghanistan untuk PBB Ghulam Isaczai mengundurkan diri dari kesempatan untuk memberikan pidato kepada para pemimpin dunia di Majelis Umum PBB.

Isaczai merupakan dubes yang ditunjuk oleh masa pemerintahan Ashraf Ghani. Namun setelah Ghani digulingkan dan Taliban berkuasa, Isaczai memilih untuk bertahan di posisinya karena menganggap bahwa dirinya masih memiliki kredential yang kuat. Dia juga lantang melontarkan kritik kepada Taliban.

Di sisi lain, Taliban menilai bahwa posisi yang diduduki oleh Isaczai tidak sah dan Taliban sudah mempersiapkan dubes baru untuk menggantikannya di PBB, yakni Suhail Shaheen. Akan tetapi, PBB belum mengakui kepemimpinan Taliban di Afghanistan, sehingga dubes baru yang ditunjuk Taliban pun belum memiliki hak untuk berkantor di New York.

Di tengah situasi tersebut, pekan lalu Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Muttaqi meminta untuk berpidato di pertemuan para pemimpin dunia di PBB. Namun PBB tidak menggubris itu dan memasukkan nama Isaczai sebagai perwakilan Afghanistan yang akan berpidato di PBB mewakili pemerintahan presiden Ashraf Ghani yang digulingkan bulan lalu. Dia diperkirakan akan memberikan pidato mengkritik Taliban.

Namun, tiba-tiba saja dia memutuskan untuk mundur dari daftar pembicara.

"Kami telah menerima informasi bahwa Negara Anggota (Afghanistan) menarik partisipasinya dalam Debat Umum yang dijadwalkan hari ini,” kata Jurubicara Majelis Umum PBB Monica Grayley, sebagaimana dikabarkan Al Jazeera.

Grayley sebelumnya mengatakan kepada AFP bahwa misi Afghanistan untuk PBB tidak memberikan alasan mengapa mereka tiba-tiba melakukan penarikan itu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA