Badan intelijen Belanda sebelumnya dilaporkan mendapat informasi bahwa Rutte sedang diawasi oleh pengintai dalam kejahatan terorganisir, dan bahwa dia mungkin diserang atau dibunuh, pada awal September.
Rutte dikenal senang bersepeda dan berjalan kaki ke kantornya, dan itu telah membuat dinas keamanan ingin memberinya pengamanan dalam bentuk kehadiran fisik. Namun diduga PM Belanda risih dengan hal itu.
“Perdana Menteri sementara tidak menganggap informasi itu cukup konkret dan dia tidak menginginkan keamanan yang terlihat,†kata sebuah sumber, seperti dikutip dari
Times, Selasa (28/9).
Sumber tersebut juga mengatakan bahwa Rutte tak mau berhenti membawa sepedanya ke tempat kerja.
“Dia hanya ingin bisa tampil di jalan, dan saya mengerti itu. Tapi masih dianggap masuk akal untuk bekerja sama. Karena Anda bisa melindungi diri sendiri dengan banyak cara berbeda,†kata sumber itu.
Penolakan Rutte untuk keamanan ekstra menyebabkan gangguan dalam dinas keamanan, yang secara internal mengeluh bahwa Perdana Menteri menempatkan kepentingannya sendiri di atas kepentingan nasional.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: