Klaim mengejutkan sekaligus aneh itu datang dari Stephanie Grisham mantan ajudan Gedung Putih lewat memoarnya yang belum diterbitkan, seperti dilaporkan jaringan media
RT, Kamis (29/9).
Dalam memoarnya Grisham mengklaim bahwa Fiona Hill, mantan Direktur Senior Dewan Keamanan Nasional Eropa dan Rusia, mengamati upaya halus Putin untuk membuat Trump lengah.
“Saat pertemuan dimulai, Fiona Hill mencondongkan tubuh dan bertanya apakah saya memperhatikan penerjemah Putin, yang adalah wanita berambut cokelat yang sangat menarik dengan rambut panjang, wajah cantik, dan sosok yang luar biasa,†tulis Grisham, menurut kutipan yang diterbitkan di The New York Times.
"Dia melanjutkan untuk memberi tahu saya bahwa dia curiga wanita itu dipilih oleh Putin secara khusus untuk mengalihkan perhatian presiden kita," tulisnya.
Media Rusia kemudian mengidentifikasi penerjemah pada pertemuan itu sebagai Daria Boyarskaya dari Kementerian Luar Negeri. Foto-fotonya telah diterbitkan oleh banyak outlet di seluruh dunia setelah publikasi teori aneh tersebut.
Hubungan Trump dengan Putin menjadi perhatian selama masa jabatan mantan presiden AS itu sebagai pemimpin, terutama ketika badan-badan intelijen Amerika menyimpulkan bahwa Moskow telah meluncurkan kampanye untuk membantu Trump memenangkan pemilihan 2016.
Osaka menjadi tuan rumah bagi salah satu dari sedikit pertemuan antara kedua pemimpin itu. Di KTT, Putin dan Trump sempat bercanda tentang campur tangan pemilu dan berita palsu, dengan Trump menyarankan bahwa mereka harus 'menyingkirkan' jurnalis.
Dalam bukunya, Grisham juga mengklaim bahwa Trump mengatakan kepada Putin bahwa dia harus 'bertindak sedikit lebih keras' di depan kamera, sementara lebih ramah di belakang layar.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: