Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar
New York Times, Rabu (29/9) Erdogan menyebut langkah yang diambil Turki dengan membeli sistem pertahanan udara S-400 sebanding dengan ketegangan yang ditimbulkan antara Ankara dan Washington.
“Kami (berhak) membeli senjata kami sendiri,†kata Erdogan.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan mantan Presiden AS Donald Trump telah menegaskan kembali hak Turki untuk memilih pemasok senjata. Menurut Erdogan, seandainya AS menjual sistem pertahanan rudal Patriot Turki, maka Ankara tidak perlu membeli S-400.
Moskow dan Ankara menandatangani kontrak untuk pengiriman sistem S-400 pada tahun 2017.
Langkah itu mengusik kemarahan AS dan NATO, terutama karena Turki menjadi negara NATO pertama yang membeli sistem ini dari Rusia.
Washington mengatakan, keputusan Turki untuk membeli sistem pertahanan udara S-400 Rusia membuat kesepakatan F-35 menjadi berantakan.
AS kemudian mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Turki atas kesepakatan S-400. Ankara bagaimana pun melawannya dengan memperingatkan bahwa Turki tidak akan membiarkan AS mengambik tindakan semena-mena.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: