Kandidat pengganti Kanselir Jerman Angela Markel, Olaf Scholz menyebut, situasi yang dialami oleh Inggris saat ini terjadi lantaran keputusan mereka untuk keluar dari Uni Eropa atau yang dikenal dengan Brexit.
"Pergerakan bebas buruh adalah bagian dari Uni Eropa, dan kami bekerja sangat keras untuk meyakinkan Inggris agar tidak meninggalkan serikat," ujar politisi Partai Sosial Demokrat (SPD) itu, seperti dimuat
Sputnik, Rabu (29/9).
Meski begitu, Scholz yang telah meraih kemenangan tipis di pemilihan parlemen Jerman pada Minggu (26/9) berharap Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dapat menghadapi konsekuensi akibat Brexit itu.
"Sekarang mereka memutuskan berbeda, dan saya berharap mereka akan mengatasinya, karena saya pikir itu selalu merupakan ide penting bagi kita semua untuk mewujudkan akan ada hubungan baik antara Uni Eropa dan Inggris, tetapi ini adalah masalah yang harus dipecahkan," jelasnya.
Salah satu saran yang disampaikan Scholz kepada London untuk menyelesaikan persoalan ini adalah dengan mempertimbangkan meningkatkan gaji dan kondisi kerja di industri truk.
"Mungkin ada hubungannya dengan upah. Jika Anda memahami bahwa menjadi sopir truk adalah sesuatu yang disukai banyak orang dan Anda tidak merasa cukup, ini ada hubungannya dengan kondisi kerja dan ini adalah sesuatu yang harus dipikiran," terangnya.
Jerman, seperti sejumlah negara anggota Uni Eropa lainnya, tidak asing dengan kekurangan sopir truk. Namun, perusahaan-perusahaan di blok Eropa dapat mengandalkan warga negara dari negara tetangga mereka untuk memperbaiki kekurangan dan menghindari panic buying seperti yang saat ini terjadi di Inggris.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: