Baru-baru ini, Menteri Luar Negeri Panama Erika Mouynes mengungkapkan rasa frustrasinya dalam wawancaranya dengan Axios, mengatakan perintahan Biden tidak cepat tanggap dan lengah.
"Kami telah membunyikan alarm, mengingatkan mereka pada kami harus melakukannya," kata Mouynes, seperti dikutip dari
AFP, Kamis (30/9).
Sebanyak 60.000 migran, banyak dari mereka berasal dari Haiti, melakukan perjalanan menuju perbatasan AS-Meksiko. Jumlah yang luar biasa, yang biasa mengancam pemerintahan Biden dengan bencana imigrasi yang melanggar hukum.
Mouynes menekankan, ia telah mengingatkan Gedung Putih tentang gelombang migrasi terbaru itu, yang akhirnya memuncak menjadi krisis di mana lebih dari 15.000 migran berkumpul di kamp darurat di bawah jembatan di Del Rio, Texas.
“Kami telah terlibat dengan setiap otoritas terkait, mengatakan, 'Tolong, mari kita perhatikan ini!†kata Mouynes, yang sejauh ini aktif dalam keterlibatannya mengenai migran.
“Kita semua memiliki peran dalam masalah ini, dan pendekatan regional adalah pendekatan yang tepat,†katanya, menegaskan bahwa tidak mungkin Panama menangani ini sendirian.
Seorang anggota parlemen, Senator Ted Cruz memberi tahu Fox News bahwa Mouynes telah mengingatkan pemerintahan Biden bahwa ia mengetahui ada lebih dari 80.000 imigran Haiti, menyeberang melalui Panama, menuju ke Amerika Serikat.
Banyaknya pengungsi ilegal yang menyerbu AS akan berdampak [ada banyak sektor, di antaranya mengakibatkan krisis kesehatan masyarakat dan krisis kemanusiaan, terutama di saat pandemi seperti ini.
Demi bisa mencari penghidupan baru dan mendapatkan suaka, banyak migran yang nekad. Mereka bahkan rela menempuh hutan belantara untuk bisa mencapai AS.
Sayangnya pemerintahan Biden tidak segera merespon saat Panama menginformasikan hal ini.
“Mari kita akui bahwa mereka semua sedang menuju AS,†kata Mouynes. Kembali mengingatkan bahwa ini belum selesai, dan masih akan ada lagi gelombang kedatangan migran berikutnya.
Sebagian besar migran meninggalkan Haiti setelah gempa bumi dahsyat pada 2010 untuk mencari kehidupan yang lebih baik di AS. Tidak ada mata pencarian lagi di Haiti, yang membuat mereka menyasar AS.
Mouynes memberi tahu Axios bahwa Panama telah memulai sistem kuota migran dalam kemitraan dengan dua tetangganya, Columbia dan Kosta Rika.
Bulan lalu, Kamala Hariis nelakukan perjalanan ke Guatemala untuk mempelajari "akar penyebab" imigrasi yang melanggar hukum. Sayangnya, bahwa tur Harris tersebut tidak melakukan apa pun untuk memperbaiki masalah migran.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: