Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

UE: Serbia dan Kosovo Sepakat Kurangi Pertikaian dan Redakan Situasi di Perbatasan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 01 Oktober 2021, 06:20 WIB
UE: Serbia dan Kosovo Sepakat Kurangi Pertikaian dan Redakan Situasi di Perbatasan
Polisi Kosovo mengamankan situasi di dekat perbatasan utara Kosovo yang melintasi Jarinje pada hari kesembilan protes, 28 September 2021/Net
rmol news logo Serbia dan Kosovo akhirnya mencapai kesepakatan de-eskalasi di utara Kosovo pada Kamis (30/9).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Perwakilan Khusus Uni Eropa untuk Dialog Beograd-Pristina, Miroslav Lajcak, mengatakan, setelah upaya dua hari untuk meredakan ketegangan antara dua negara dan melakukan pendekatan yang intensif, kesepakatan tentang de-eskalasi baru saja tercapai.

Dalam cuitannya di akun Twitter, Lajcak mengunggah lembar 'perjanjian de-eskalasi Serbia-Kosovo', yang disertai dengan keterangan: "Kami memiliki kesepakatan! Setelah dua hari negosiasi yang intens, kesepakatan tentang de-eskalasi dan jalan ke depan baru saja tercapai."

Sehari sebelumnya, Lajcak memposting cuitannya, mengatakan bahwa ia sedang melakukan dua pertemuan terpisah dengan kepala negosiator Kosovo dan Serbia terkait kerusuhan yang dipicu oleh aturan pelat kendaraan.

"Pertemua adalah untuk membahas cara-cara menyelesaikan krisis saat ini. Kami akan melanjutkan diskusi kami sepanjang hari," katanya.

Presiden Serbia Aleksandar Vucic, mengumumkan bahwa pemerintahnya telah menerima gagasan UE untuk mengurangi permusuhan di utara Kosovo, seperti dilaporkan Sputnik.

Selama lebih dari sepuluh hari, kedua negara bertetangga itu berselisih setelah Kosovo mencegah mobil dengan plat nomor Serbia memasuki wilayahnya, sebuah praktik yang telah dilakukan Serbia selama bertahun-tahun untuk kendaraan yang bepergian ke wilayah Serbia.

Keputusan pemerintah Kosovo itu mengundang reaksi keras dari Warga Serbia yang tinggal di sekitar perbatasan Kosovo dan kerap melakukan perjalanan melewati perbatasan. Mereka marah dan melakukan pemblokiran jalan di perbatasan Jarinje dan Brnjak selama tujuh hari berturut-turut yang akhirnya memicu reaksi keras Kosovo sampai harus menurunkan personil khususnya.

Pengerahan pasukan khusus Kosovo diperbatasan memancing reaksi marah pemerintah Serbia karena menumbuhkan kecemas bagi warganya di sana.

Berdasarkan perjanjian de-eskalasi yang telah disepakati, unit polisi khusus yang ditempatkan di perbatasan Jarinje dan Brnjak akan dipindahkan pada 2 Oktober dan digantikan oleh pasukan penjaga perdamaian NATO (KFOR).

Pasukan penjaga perdamaian itu akan tetap di sana selama dua minggu untuk menjaga lingkungan dan kebebasan bergerak yang aman dan terjamin.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen yang baru saja melakukan kunjungan ke Pristina, 'dengan hangat' menyambut kesepakatan itu di Twitter.

"Ini perkembangan yang sangat positif," katanya. "Ini bagus untuk seluruh wilayah. Dialog sekarang perlu dilanjutkan." rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA