Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ethiopia Usir Tujuh Pejabat Senior PBB, Dituding Intervensi Urusan Internal Wilayah Tigray

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 01 Oktober 2021, 08:19 WIB
Ethiopia Usir Tujuh Pejabat Senior PBB, Dituding Intervensi Urusan Internal Wilayah Tigray
Pemerintah Ethiopia mengusir tujuh pejabat senior pekerja bantuan kemanusiaan PBB/AFP
rmol news logo Pemerintah Ethiopia mengusir tujuh pejabat senior Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang dituduh telah melakukan campur tangan dalam urusan internal negara tersebut.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Kementerian Luar Negeri Ethiopia pada Kamis (30/9) memgumumkan para pejabat tersebut memiliki waktu 72 jam untuk meninggalkan negara Afrika Timur itu.

"Kementerian Luar Negeri Ethiopia, dalam surat yang dikeluarkan hari ini (30 September 2021), telah mendeklarasikan 'persona non grata' untuk tujuh orang yang bekerja pada badan-badan kemanusiaan PBB di Ethiopia karena campur tangan dalam urusan internal negara," begitu pengumuman dari pihak kementerian, seperti dimuat Reuters.

Kementerian menyebut pihaknya telah mengirim surat yang ditujukan kepada masing-masing tujuh pejabat terkait.

Tujuh pejabat itu adalah perwakilan UNICEF Adele Khodr; Ketua Tim Pemantauan, Pelaporan dan Advokasi Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk HAM Sonny Onyegbula; dan Penasihat Perdamaian dan Pembangunan UNOCHA Kwesi Sansculotte.

Lainnya adalah pejabat di Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan di Ethiopia, yaitu kepala kantor Marcy Vigoda, wakil kepala Saeed Hersi, wakil koordinator kemanusiaaan Grant Leaity, dan penjabat wakil koordinator kemanusiaan Ghada Mudawi.

Pengumuman itu muncul setelah adanya peringatan dari para pejabat PBB bahwa ratusan ribu orang Tigray kemungkinan mengalami kelaparan akibat blokade bantuan oleh pemerintah.

Selain itu, ada laporan PBB terkait pelanggaran hak, pemerkosaan, pengusiran massal, hingga penghancuran pusat kesehatan di wilayah Tigray oleh pasukan Ethiopia. Namun pemerintah membantahnya, dengan menyebut organisasi kemanusiaan memihak pada pemberontak Tigray.

Baru-baru ini, pemerintah Ethiopia disebut telah menangguhkan operasi dua kelompok bantuan internasional, yaitu Doctors Without Borders dan Komite Pengungsi Norwegia. Penagguhan dilakukan dengan menyebut kelompok-kelompok itu telah menyebarkan informasi yang salah mengenai konflik di Tigray.

Wilayah Tigray dilanda konflik sejak November tahun lalu, ketika pasukan Ethiopia berusaha membasmi Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) yang dipandang telah memberontak. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA