Pada Senin (4/10), Melbourne memasuki hari ke-246 di bawah perintah tinggal di rumah, menyusul pengumuman dari otoritas setempat bahwa penguncian akan berlangsung lebih dari 260 hari.
Kasus baru yang tercatat pada Senin dilaporkan mencapai 1.377 infeksi dan empat kematian hanya dalam 24 jam. Setengahdari jumlah itu, kebanyakan menimpa orang-orang berusia antara 10 dan 29 tahun.
Lonjakan kasus ini diperkirakan terjadi seiring dengan banyaknya masyarakat yang melanggar aturan pembatasan Covid serta pesta-pesta final sepak bola Australian Rules.
Pemerintah Australia berjuang keras agar bisa mencapai 80 persen vaksinasi. Target itu diharapkan tercapai pada pertengahan November. Selama target itu belum tercapai, kemungkinan penguncian masih harus dilakukan di wilayah-wilayah berkasus tinggi.
Penguncian yang lama memicu kemarahan publik. Beberapa aksi protes telah terjadi, salah satunya terjadi pekan lalu Northcote Plaza.
Di saat yang sama, juga terjadi protes di Kuil Peringatan The Shrine of Remembrance, sebuah tugu peringatan perang yang teletak di Melbourne, seperti dilaporkan
The Age.
Ribuan orang yang marah karena aturan wajib vaksinasi dan penguncian turun ke Kuil Peringatan sebelum dipaksa keluar oleh polisi anti huru hara.
Penguncian juga membuat para seniman menderita. Beberapa artis, seperti komedian Simon Taylor, semakin putus asa untuk mendapatkan penonton. Akhirnya ia turun ke taman dan melakukan pertunjukan langsung di depan pengunjung taman yang sedang berpiknik.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: