Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Terbesar dalam Sejarah, Kolombia Kerahkan 14 Ribu Pasukan ke Perbatasan Venezuela

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 07 Oktober 2021, 09:52 WIB
Terbesar dalam Sejarah, Kolombia Kerahkan 14 Ribu Pasukan ke Perbatasan Venezuela
Kolombia kerahkan 14 ribu pasukan ke perbatasan Venezuela/Net
rmol news logo Sebanyak 14 ribu personel militer Kolombia telah dikerahkan ke dekat perbatasan Venezuela. Pengerahan dilakukan untuk menangani konflik antargeng narkoba di kedua negara.

Personel militer itu merupakan bagian dari unit yang baru dibentuk bernama CENOR. Mulai Rabu (6/10), mereka ditempatkan di Provinsi Norte de Santader. Itu adalah pengerahan militer terbesar dalam sejarah Kolombia baru-baru ini.

Pengerahan dilakukan dalam sebuah upacara yang dipimpin oleh Presiden Ivan Duque, seperti yang dilaporkan oleh Reuters.

Duque mengatakan unit tersebut akan berupaya untuk menghancurkan perdagangan narkoba dan terorisme, serta menggulingkan pembiayaan untuk kejahatan terorganisir.

"Kita perlu memastikan tidak ada kolusi di wilayah perbatasan untuk mensponsori perdagangan narkoba dan kejahatan internasional lainnya," kata Duque.

CENOR akan menghadapi anggota pembangkang pemberontak FARC yang didemobilisasi yang menolak kesepakatan damai 2016, gerilyawan dari Tentara Pembebasan Nasional (ELN), dan kelompok kriminal termasuk Clan del Gulfo, yang bersaing untuk mengendalikan tanaman koka, bahan utama kokain.

Provinsi Norte de Santader dikenal sebagai salah satu wilayah paling kejam di Kolombia dan lokasi serangan tingkat tinggi baru-baru ini.

Pada Juni, para pembangkang FARC meledakkan sebuah bom mobil di sebuah pangkalan militer dekat Cucuta, melukai puluhan orang. Masih pada bulan yang sama, serangan diarahkan ke helikopter yang membawa Duque.

Konflik bersenjata hampir enam dekade Kolombia telah menewaskan lebih dari 260.000 orang tewas dan jutaan mengungsi.

Kolombia telah lama menuduh negara tetangga Venezuela melindungi kelompok-kelompok bersenjata ilegal dan membiarkan perdagangan narkoba terjadi dengan imbalan potongan keuntungan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA