Hal itu disampaikan ketika sejumlah delegasi Taliban bertemu dengan para dutabesar dan perwakilan dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, Korea Selatan, Inggris, Kanada, Norwegia, Swedia, hingga Belanda di Doha, Qatar pada Kamis (7/10).
Dua delegasi Taliban yang ikut dalam pertemuan adalah Presiden Mawlavi Matiul Haq dan jurubicara Suhail Shaheen.
Pertemuan itu diatur oleh Direktur Pusat Studi Konflik dan Kemanusiaan Sultan Barakat.
Mereka juga bertemu dengan pihak Bulan Sabit Merah, Dr M. Naim, serta para pejabat di Kantor Politik, seperti Maulvi Abdullah dan Abdur Rahman.
"(Mereka) menegaskan kembali komitmen mereka untuk melanjutkan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan," kata Shaheen, lewat cuitan di Twitter-nya.
Ia juga menekankan bahwa Taliban terbuka untuk melakukan pembicaraan atas dasar kepentingan bersama dan interaksi yang positif.
Untuk itu, ia mendorong agar pembicaraan rekonsiliasi di Afghanistan dimulai. Terlebih dengan musim dingin yang akan datang, sangat dibutuhkan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Afghanistan.
"Saya memberi tahu mereka bahwa Imarah Islam Afghanistan adalah kenyataan.. Isolasi Afghanistan di masa lalu terbukti menjadi kebijakan gagal dan tidak menguntungkan siapa pun," tegasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: