Dalam sebuah wawancara bersama radio
ABC pada Jumat (9/10), Jean-Pierre Thebault yang nampaknya masih kecewa menyebut bahwa Canberra kekanak-kanakan karena telah merahasiakan kesepakatan kapal selam nuklir dengan Washington dari Prancis.
"Ini kekanak-kanakan untuk mengatakan bahwa tidak mungkin untuk berkonsultasi dengan Prancis pada kesepakatan itu," kata Thebault, mencatat bahwa para pejabat tinggi Amerika setuju bahwa masalah tersebut sebenarnya dapat dikelola dengan lebih baik.
"Mereka secara resmi menyatakan hal-hal seharusnya dilakukan secara berbeda. Seharusnya ada konsultasi," ujarnya.
Pernyataan singkat dari Thebault datang tidak lama setelah pemerintah Prancis mengumumkan bahwa ia akan segera kembali ke Australia, yang telah ditarik kembali oleh Paris bulan lalu setelah Australia, Inggris, dan AS meluncurkan kesepakatan AUKUS, yang akan membuat Washington memberikan Kapal selam bertenaga nuklir ke Canberra, dan secara efektif menghancurkan kontrak multi-miliar dolar yang sebelumnya ditandatangani dengan Prancis.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyambut kembalinya diplomat yang akan datang ke negaranya pada hari Kamis, mengatakan bahwa hubungan bilateral antara kedua negara lebih besar dari kontrak dan bahwa mereka tetap selaras dalam serangkaian masalah lainnya.
Jika disimak, Thebault tampaknya tidak membalas sambutan hangat Morrison dalam komentar singkatnya, mencatat kesepakatan AUKUS telah menciptakan krisis mendalam, sersya mengatakan bahwa Australia dan Prancis harus merevisi segalanya dalam hal diplomatik.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: