Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bapak Program Nuklir Pakistan Tutup Usia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Minggu, 10 Oktober 2021, 18:35 WIB
Bapak Program Nuklir Pakistan Tutup Usia
Ilmuwan top yang dijuluki Bapak Program Nuklir Pakistan bernama Abdul Qadeer Khan tutup usia/Net
rmol news logo Seorang ilmuwan top Pakistan bernama Abdul Qadeer Khan meninggal dunia pada akhir pekan ini.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Ibarat pepatah "Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama", begitupun sosok Abdul Qadeer Khan, seiring dengan hembusan napas terakhirnya, dia meninggalkan nama harum di Pakistan.

Sosoknya dihormati karena keilmuan yang dia miliki, sehingga dia mendapat julukan sebagai "Bapak program nuklir Pakistan".

Pria yang dipuji sebagai pahlawan nasional karena menjadikan negaranya kekuatan nuklir Islam pertama di dunia itu meninggal dunia pada usia 85 tahun karena masalah paru-paru.

Khan memang sudah dirawat di rumah sakit sejak Agustus lalu karena terpapar Covid-19.

Dia sempat dinyatakan pulih dan diizinkan untuk pulang ke rumah sejak beberapa minggu yang lalu. Namun tidak lama setelah itu, dia kembali dilarikan ke rumah sakit karena kondisi kesehatannya memburuk, terutama karena ada gangguan di paru-parunya.

Kepergiannya membawa duka mendalam bagi banyak pihak di Pakistan. Menteri Dalam Negeri Pakistan Sheikh Rashid Ahmad mengatakan di Twitter bahwa pihaknya segera melakukan pertemuan mendesak untuk mengatur upacara pemakaman bagi Khan.

Sementara itu, Presiden Pakistan Arif Alvi mengatakan dia sangat sedih mengetahui meninggalnya Dr Abdul Qadeer Khan yang dia kenal secara pribadi sejak tahun 1982.

Dikabarkan Al Jazeera, sosok Khan tidak lepas dari kontroversi semasa hidupnya. Di satu sisi dia ddipuji karena membawa Pakistan setara dengan musuh bebuyutan, India di bidang atom dan membuat pertahanannya kuat.

Namun di sisi lain, dia menjadi buah bibir di tatanan internasional ketika dia dituduh secara ilegal berbagi teknologi nuklir dengan Iran, Libya dan Korea Utara.

Setelah pengakuan di televisi nasional, Khan diampuni oleh presiden saat itu Pervez Musharraf. Namun dia tetap berada dalam tahanan rumah selama bertahun-tahun di Islamabad.

Pada tahun 2006 Khan diketahui terkena kanker prostat tetapi pulih setelah operasi.

Pengadilan lalu mengakhiri tahanan rumahnya pada Februari 2009. Namun sejak saat itu, pergerakan Khan dijaga ketat, dan dia didampingi oleh pihak berwenang setiap kali dia meninggalkan rumahnya di Islamabad. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA