Sejak pekan lalu, Brunei melakukan pengetatan pada sejumlah aktivitas di berbagai sektor usaha, mulai dari restoran hingga penjahit. Banyak di antaranya harus mengurangi kegiatan, bahkan tutup. Alhasil para pekerja terkena pengurangan penghasilan, hingga kehilangan pekerjaan.
Untuk itu, Kedutaan Besar RI (KBRI) Bandar Seri Begawan membagikan bantuan sembako kepada para PMI yang terdampak sebagai bentuk kepedulian.
Pembagian secara resmi diserahkan oleh Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam Sujatmiko pada Jumat (8/10), ditandai dengan pelepasan kendaraan distribusi sembako.
Totalnya, KBRI Bandar Seri Begawan akan mendistribusikan 1.000 paket sembako kepada PMI. Mereka yang menerima bantuan adalah para pekerja yang terdampak dengan aturan baru dari pemerintah Brunei.
Dubes Sujatmiko menyebut, berdasarkan hasil survei secara daring dari akhir Agustus hingga 10 September lalu, sebanyak 34,8 persen PMI masih bekerja, 33,4 persen sudah tidak lagi bekerja, sementara 31,6 persen bekerja separuh waktu.
Jumlah PMI yang terdampak ini menjadi acuan kebutuhan bantuan sembako yang didistribusikan KBRI.
Adapun paket sembako yang dibagikan meliputi beras, gula, mie instan, kopi, teh, minyak goreng, ikan kaleng. Produk-produk yang dibagikan adalah produk impor dari Indonesia kecuali yang tidak ada dari Indonesia.
Distribusi sembako dilakukan oleh seluruh staf KBRI Bandar Seri Begawan ke semua wilayah di Brunei yang berisi para PMI terdampak.
Untuk daerah-daerah yang dianggap "zona merah" Covid-19, memperhatikan berbagai larangan yang diterapkan pemerintah Brunei. Sehingga distribusi juga menggandeng Bulan Sabit Merah Brunei Darussalam.
Menurut keterangan KBRI pada Senin (11/10), saat ini proses pembagian sembako masih terus berlangsung.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: