Tetapi laporan
Reuters menyebut, dua sumber mengatakan pendiri Alibaba Group itu saat ini tengah berada di Hong Kong dan telah bertemu dengan rekan-rekan bisnisnya dalam beberapa hari terakhir.
Ma, yang sebagian besar berbasis di kota Hangzhou, China timur, memiliki setidaknya satu rumah mewah di Hong Kong yang juga menampung beberapa operasi bisnis lepas pantai perusahaannya.
Pada Oktober 2020 di Shanghai, Ma mengkritik regulator keuangan China setelah perusahaannya menjadi target regulasi anti-monopoli yang ketat.
Kritik Ma juga memicu serangkaian peristiwa yang mengakibatkan batalnya IPO besar Ant Group miliknya.
Setelah peristiwa tersebut, Ma jarang tampil di muka publik. Spekulasi mengenai keberadaannya kemudian beredar.
Mantan guru bahasa Inggris itu menghilang dari pandangan publik selama tiga bulan sebelum muncul kembali pada Januari. Kemunculan Ma bahkan menjadi pusat perhatian dan membuat saham Alibaba melonjak.
Pada bulan Mei, Ma melakukan kunjungan langka ke kampus Hangzhou Alibaba selama acara tahunan staf dan keluarga.
Pada 1 September, foto-foto Ma mengunjungi beberapa rumah kaca pertanian di provinsi Zhejiang timur, rumah bagi Alibaba dan afiliasi fintechnya Ant, menjadi viral di media sosial China.
Hari berikutnya, Alibaba mengatakan akan menginvestasikan 100 miliar yuan pada tahun 2025 untuk mendukung "kemakmuran bersama", menjadi raksasa perusahaan terbaru yang menjanjikan dukungan untuk inisiatif pembagian kekayaan yang didorong oleh Presiden Xi Jinping.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: