Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Chip Langka, Apple Terancam Pangkas Produksi iPhone 13 hingga 10 Juta Unit

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 13 Oktober 2021, 10:52 WIB
Chip Langka, Apple Terancam Pangkas Produksi iPhone 13 hingga 10 Juta Unit
iPhone 13/net
rmol news logo Raksasa teknologi Amerika Serikat (AS), Apple menghadapi krisis rantai pasokan chip komputer yang sangat berdampak pada produk barunya, iPhone 13.

Awalnya, Apple diperkirakan akan memproduksi 90 juta unit iPhone 13 pada tahun ini. Tetapi baru-baru ini perusahaan menyebut akan memproduksi lebih rendah karena pemasok chip, seperti Broadcom dan Texas Instruments masih berjuang mengirim komponen.

Menurut laporan Bloomberg, Apple diperkirakan bisa memangkas hingga 10 juta unit iPhone 13 pada tahun ini.

Pada Selasa (12/10), saham Apple turun 1,2 persen karena kekhawatiran dampak berkepanjangan dari Covid dan masalah rantai pasokan. Hal ini juga bisa memicu inflasi dan menghambat pertumbuhan.

Pada Juli, Apple memperkirakan perlambatan pertumbuhan pendapatan karena kekurangan chip, yang juga berpengaruh pada Mac dan iPad.

Situasi ini disebut sebagai tanda kemacetan pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19 yang menyebabkan kekurangan energi, komponen, barang jadi, tenaga kerja dan transportasi.

Selain perusahaan teknologi, pembuat mobil juga termasuk ke sektor paling terpukul dengan langkanya semikonduktor.

Pada tahun ini, diperkirakan produksi mobil. Banyak pabrik AS juga telah menunda produksi tahun ini karena kekurangan suku cadang.

Di samping itu, kekurangan energi dan melonjaknya harga listrik telah menyebabkan penutupan pabrik di pusat-pusat manufaktur besar Asia seperti China dan Korea Selatan dalam beberapa pekan terakhir, menambah penundaan kritis di seluruh sistem logistik global.

Pejabat Gedung Putih memperingatkan, orang Amerika mungkin menghadapi harga yang lebih tinggi dan beberapa rak kosong pada musim Natal ini.

“Akan ada hal-hal yang tidak bisa didapatkan orang,” kata seorang pejabat senior Gedung Putih.

“Pada saat yang sama, banyak barang-barang ini mudah-mudahan dapat digantikan oleh hal-hal lain ... Saya tidak berpikir ada alasan nyata untuk panik, tetapi kita semua merasakan frustrasi dan ada kebutuhan tertentu untuk kesabaran untuk membantu melewatinya dalam waktu yang relatif singkat," tambahnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA