Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tanpa Xi Jinping dan Vladimir Putin, Seluruh Pemimpin G20 Sepakat Segera Beri Bantuan ke Afghanistan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 14 Oktober 2021, 07:10 WIB
Tanpa Xi Jinping dan Vladimir Putin, Seluruh Pemimpin G20 Sepakat Segera Beri Bantuan ke Afghanistan
Pertemuan darurat para pemimpin G20 secara virtual untuk membahas krisis di Afghanistan/Net
rmol news logo Pertemuan darurat G20 untuk membahas krisis Afghanistan menghasilkan keputusan terkait upaya sesegera mungkin dalam mengatasi krisis kemanusiaan di sana.

Sebagai tuan rumah, Italia menggelar KTT G20 darurat secara virtual pada Selasa (12/10). Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bersama pemimpin dunia lainnya hadir, kecuali Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Ketidakhadiran Xi dan Putin dinilai sebagai perbedaan posisi mereka terhadap isu Afghanistan. Meski begitu ketidakhadiran mereka tidak mengurangi pentingnya pertemuan tersebut.

Sementara itu, Indonesia sendiri diwakili oleh Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar.

"Pada dasarnya ada konvergensi pandangan tentang perlunya menangani keadaan darurat kemanusiaan," kata tuan rumah, Perdana Menteri Italia Mario Draghi usai pertemuan, seperti dimuat Reuters.

Setelah Taliban merebut kendali pada 15 Agustus, Afghanistan jatuh ke jurang krisis. Saat ini bank-bank di Afghanistan kehabisan uang, pegawai negeri belum dibayar, sedangan harga sembako melonjak. Jutaan orang terancam kelaparan.

Draghi menyebut, pertemuan tersebut merupakan respons multilateral pertama terhadap krisis Afghanistan, dan akan terus ditindaklanjuti.

Hasilnya, negara-negara G20 memiliki kesepakatan bulat untuk mengurangi krisis di Afghanistan. Sebagian besar bantuan akan disalurkan melalui Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), tetapi juga akan ada bantuan negara-ke-negara langsung.

Dalam hal ini, Draghi menyoroti penolakan oleh sebagian besar negara untuk secara resmi mengakui pemerintahan Taliban ketika berusaha memberikan bantuan ke Afghanistan.

"Sangat sulit untuk melihat bagaimana Anda dapat membantu orang-orang di Afghanistan tanpa melibatkan Taliban. Tetapi itu tidak berarti mengakui mereka," jelasnya.

Dia mengatakan Taliban akan diadili berdasarkan perbuatan mereka, bukan kata-kata mereka, dan dunia sangat prihatin dengan nasib perempuan di Afghanistan.

Selain bantuan kemanusiaan, pertemuan G20 juga turut membahas upaya kontraterorisme, khususnya ISIS-K di Afghanistan.

Dalam pernyataan bersama, para pemimpin G20 meminta Taliban untuk menangani kelompok-kelompok militan yang beroperasi di luar negeri. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA