Isu mengenai migran menjadi salah satu topik utama yang dibahas oleh Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dan penjabat Menteri Luar Negeri Afghanistan Amir Khan Muttaqi di Ankara pada Kamis (14/10).
Migran telah menjadi persoalan tersendiri bagi Turki, yang menjadi gerbang masuk ke Eropa. Sejauh ini, Turki menampung sekitar empat juta migran, yang mayoritas dari Suriah. Tetapi dengan perkembangan di Afghanistan, setelah Taliban mengambil alih kekuasaan pada Agustus, gelombang eksodus muncul.
"Kami memiliki sejumlah migran Afghanistan, tidak teratur atau reguler. Beberapa dari mereka ingin kembali ke Afghanistan. Pimpinan Taliban mengatakan mereka akan memberikan semua dukungan yang mereka bisa agar mereka kembali ke rumah, tetapi kami juga membahas apa yang kami dapat dilakukan untuk mencegah gelombang migran lain," kata Cavusoglu, seperti dikutip
Reuters.
Di samping itu, Cavusogu juga menyampaikan rekomendasi Turki mengenai inklusivitas Afghanistan, di mana Taliban perlu memberikan perempuan peran dalam angkatan kerja dan pendidikan.
Isu mengenai perempuan dan hak asasi manusia memang menjadi tantangan utama bagi Taliban yang saat ini berusaha untuk mendapatkan pengakuan dunia.
Dalam beberapa waktu terakhir, Muttaqi melakukan serangkaian pertemuan dengan sejumlah perwakilan, tidak terkecuali Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Ia juga menekankan keinginan Taliban untuk lebih terbuka dan menjalin hubungan yang positif dengan dunia internasional.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: