Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Berselisih dengan Taliban, Maskapai Pakistan Tutup Sementara Penerbangan Rute Kabul

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 15 Oktober 2021, 07:15 WIB
Berselisih dengan Taliban, Maskapai Pakistan Tutup Sementara Penerbangan Rute Kabul
Pakistan International Airlines/Net
rmol news logo Pakistan International Airlines (PIA) telah memutuskan menangguhkan penerbangan dari dan ke Kabul lantaran ada sikap tidak profesional dari otoritas Taliban.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Penangguhan dilakukan pada Kamis (14/10) hingga waktu yang belum ditentukan.

"Penerbangan kami sedang menghadapi penundaan yang tidak semestinya karena sikap tidak profesional dari otoritas penerbangan Kabul," kata jurubicara PIA Abdullah Hafeez Khan kepada AFP.

"Rute akan tetap ditangguhkan sampai situasi menjadi kondusif," tambahnya.

PIA merupakan satu-satunya maskapai internasional yang beroperasi secara teratur dari dan ke Kabul, Afghanistan. Namun setelah pengambil alihan kekuasaan oleh Taliban, harga tiket melonjak puluhan kali lipat.

Menurut agen perjalanan di Kabul, harga tiket penerbangan PIA dari Kabul ke Islamabad saat ini dijual 2.500 dolar AS, dibandingkan 120-150 dolar AS pada sebelumnya.

Taliban sendiri memperingatkan PIA dan maskapai Afghanistan, Kam Air, bahwa operasi mereka bisa diblokir kecuali mereka memotong harga tiket.

Kementerian transportasi Afghanistan mengatakan harga tiket harus disesuaikan dengan kondisi sebelum kemenangan Imarah Islam atau penerbangan akan dihentikan.

Menanggapi hal itu, Khan mengatakan, PIA telah mempertahankan rute penerbangan Kabul-Islamabad atas dasar kemanusiaan. Ia menyebut pihaknya membayar lebih dari 400 ribu dolar AS sebagai premi asuransi, yang dapat memungkinkan jika 300 penumpang tersedia.

Di sisi lain, sebuah sumber di maskapai itu mengungkap bahwa pejabat Taliban sering "menghina" dan pada satu kesempatan "menganiaya secara fisik" seorang anggota stafnya.

PIA mengatakan, sejak pemerintahan baru Taliban dibentuk, stafnya di Kabul menghadapi perubahan dalam peraturan dan izin terbang serta perilaku intimidasi dari komandan Taliban.

Dikatakan perwakilan negaranya telah ditahan di bawah todongan senjata selama berjam-jam dalam satu insiden dan baru dibebaskan setelah Kedutaan Besar Pakistan di Kabul turun tangan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA