Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kotak Hitam Politik Nigeria: Setelah Sembur Presiden dengan Khotbah Pedas, Bakare Kunjungi Istana Temui Buhari

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 16 Oktober 2021, 11:40 WIB
Kotak Hitam Politik Nigeria: Setelah Sembur Presiden dengan Khotbah Pedas, Bakare Kunjungi Istana Temui Buhari
Kunjungan Tunde Bakare ke istana presiden, Jumat 15 Oktober 2021, akrab dengan Presiden Muhammadu Buhari meskipun beberapa minggu sebelumnya telah melancarkan kritikan keras/Net
rmol news logo Presiden Nigeria pada Jumat (15/10) menerima kunjungan pendiri Citadel Global Community Church, Pastor Tunde Bakare, di istana kepresidenan Abuja.

Pertemuan yang berlangsung tertutup ini, semakin menarik perhatian para politisi, menyusul sikap Bakare yang keras terhadap presiden dan pemerintahannya.

Penasihat Khusus Presiden Bidang Media dan Publisitas, Femi Adesina, mengungkapkan pertemuan tersebut lewat foto-foto yang dibagikannya di media sosial tanpa memerinci lebih jauh apa isi pertemuan itu.
“Presiden Muhammadu Buhari menerima Pendeta Tunde Bakare di Gedung Negara pada 15 Oktober 2021,” tulis Adesina di keterangan foto.

Belum ada laporan lanjutan mengenai isi pertemuan atau apa saja yang diperbincangkan keduanya.

Bakare, yang merupakan cawapres Buhari di bawah Kongres untuk Perubahan Progresif (CPC) pada 2011, dijadwalkan bertemu dengan presiden pada pukul 12 siang di kantornya.

Terlepas dari afiliasi politiknya yang erat sebelumnya dengan Presiden Buhari, pendeta yang berapi-api itu baru-baru ini mengkritik jalannya pemerintahannya.

Bakare mengkritik kongres dan pemerintahan Buhari dalam khotbah berjudul Kotak Hitam Politik Nigeria, yang sangat pedas. Menegaskan bahwa 'Kekuasaan harus berpindah tangan pada tahun 2023', menurut laporan Politics Nigeria, Jumat (15/10).

Ia mendesak Buhari untuk mengubah konstitusi 1999, dan menyebutnya: sertifikat kematian yang dimuliakan.

Menurut Bakare, Konstitusi 1999 dipaksakan kepada negara oleh militer.

“Dengan semangat yang sama, saya katakan kepada Presiden Muhammadu Buhari: Tuan Presiden, berhentilah menyerahkan tanggung jawab kepada Majelis Nasional. Hancurkan ramuan konstitusi yang menghambat ini; meruntuhkannya agar kita bisa membangun bangsa yang benar-benar hebat,” kata Bakare. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA