Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Malang Melintang di Berbagai Konflik, Drone Bayraktar Buatan Turki Akan Ada di Tangan Inggris

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 17 Oktober 2021, 10:12 WIB
Malang Melintang di Berbagai Konflik, Drone Bayraktar Buatan Turki Akan Ada di Tangan Inggris
Drone TB2 Bayraktar buatan Turki/Net
rmol news logo Inggris tampaknya sangat tertarik dengan program drone Turki dan mulai menjajaki opsi untuk pembelian.

Begitu yang dikatakan oleh Menteri Industri dan Teknologi Turki Mustafa Varank dalam sebuah wawancara, seperti dikutip Ahval News.

Ia mengatakan Ankara telah menawari London drone bersenjata dan pihak Inggris secara serius mempertimbangkan kemungkinan itu.

Dalam kesempatan berbeda sebelumnya, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan drone Turki adalah game changer. Ia juga menyoroti bagaimana negara lain memimpin dengan teknologi ini.

Pernyataan Wallace mengikuti intervensi militer Turki di Libya pada awal 2020 ketika drone TB-2 memainkan peran penting dalam pertahanan ibukota Libya, Tripoli.

Sampai saat ini, drone Turki telah beroperasi di Libya, Suriah dan Kaukasus Selatan. TB-2 Turki juga mengalahkan musuh yang dipersenjatai dengan peralatan era Soviet.

Teknologi Inggris sendiri telah berperan dalam program drone Turki selama bertahun-tahun.

Dari laporan The Guardian, berbagai komponen yang digunakan oleh drone Bayraktar datang melalui pembelian dari kontraktor pertahanan yang berbasis di Inggris. Tetapi pihak Bayraktar membantah hal tersebut.

Sejauh ini, TB-2 Bayraktar dioperasikan oleh sekutu Turki, termasuk Azerbaijan, Qatar, Ukraina dan Polandia, satu-satunya anggota NATO yang menggunakannya di luar Turki sendiri.

Negara-negara lain, termasuk Kazakhstan, Latvia, dan Pakistan telah menyatakan minatnya di masa lalu untuk mengakuisisi drone Turki.

Maroko dan Ethiopia telah menjadi pihak terbaru yang tertarik untuk membeli drone bersenjata dari Turki, tetapi penjualan ini belum dikonfirmasi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA