Menurut laporan
New York Times, insiden tersebut terjadi pada Sabtu (16/10), setelah para misionaris meninggalkan panti asuhan di negara Karibia yang dilanda krisis.
Berdasarkan sebuah audio dari Christian Aid Ministries yang berbasis di Ohio, pria, wanita dan anak-anak yang terkait dengan kelompok itu ditahan oleh geng bersenjata.
"Direktur lapangan misi dan kedutaan Amerika sedang bekerja untuk melihat apa yang bisa dilakukan. Berdoalah agar anggota geng akan bertobat dan beriman kepada Yesus Kristus," kata audio itu.
CNN menyebut para korban termasuk 14 orang dewasa dan tiga anak di bawah umur. Mereka melakukan perjalanan ke Titanyen setelah mengunjungi panti asuhan di daerah Croix des Bouquets,
Pejabat setempa, mengatakan para misionaris itu dibawa dari bus menuju bandara untuk menurunkan beberapa anggota kelompok sebelum melanjutkan ke tujuan lain di Haiti.
"Kesejahteraan dan keselamatan warga AS di luar negeri adalah salah satu prioritas tertinggi Departemen Luar Negeri," kata jurubicara Departemen Luar Negeri AS.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: