Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Laporan: Salah Satu Penembak Pendukung Hizbullah di Beirut adalah Staf Kedutaan AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 18 Oktober 2021, 06:34 WIB
Laporan: Salah Satu Penembak Pendukung Hizbullah di Beirut adalah Staf Kedutaan AS
Kedutaan Besar AS di Beirut
rmol news logo Salah satu tersangka yang menembak para pendukung Hizbullah pada Kamis lalu adalah seorang pegawai kedutaan AS.  
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

PresTV pada Minggu (17/10) melaporkan, Hosein Mortada, jurnalis senior Lebanon, merilis foto tersangka Shukri Abu Saab, yang selain sebagai pegawai kedutaan AS juga adalah anggota pasukan keamanan Lebanon.

Dalam sebuah posting di akun twitternya, Mortada mengatakan Shukri Abu Shaab adalah salah satu penembak jitu yang terlibat dalam  kematian pendukung Hizbullah yang sedang melakukan demonstrasi damai baru-baru ini di Beirut.
Belum ada konfirmasi lebih lanjut mengenai postingan Mostada.

Sedikitnya tujuh orang tewas dan 60 lainnya terluka setelah orang-orang bersenjata tak dikenal menembaki pendukung Hizbullah dan Amal saat mereka melewati lingkaran lalu lintas Teyouneh Beirut yang membagi lingkungan Kristen dan Muslim Syiah, pada Kamis (14/10).

Para demonstran turun ke jalan-jalan di ibukota Lebanon untuk memprotes politisasi penyelidikan yudisial atas ledakan pelabuhan tahun 2020 yang menghancurkan sebagian besar Beirut dan menewaskan lebih dari 200 orang, seperti dilaporkan PresTV.

Dalam sebuah pernyataan, Hizbullah dan Amal mengatakan kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan Partai Pasukan Libanon Kristen (LF) Samir Geagea menembaki para pengunjuk rasa dari atap rumah, membidik kepala mereka, dalam upaya menyeret negara itu ke dalam perselisihan sektarian baru.

Kekerasan itu adalah yang terburuk dalam lebih dari satu dekade.

Lebanon telah terperosok sejak akhir 2019 dalam krisis keuangan yang mendalam, yang telah mendorong lebih dari setengah dari hampir 7 juta penduduk ke dalam kemiskinan. Situasi yang mengerikan ini diperparah oleh lebih dari satu tahun tanpa pemerintahan yang berfungsi penuh di negara Mediterania itu.

AS memperburuk krisis dengan memberlakukan pengepungan di Lebanon dalam upaya memaksa pembentukan pemerintahan pro Barat. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA