Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Belasan Misionaris AS Diculik di Haiti, Pelaku Diduga Geng Bersenjata

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 18 Oktober 2021, 07:11 WIB
Belasan Misionaris AS Diculik di Haiti, Pelaku Diduga Geng Bersenjata
Sebuah jalan di pusat kota Port-au-Prince, Haiti/Net
rmol news logo Lebih dari 15 orang misionaris AS dan keluarga mereka dilaporkan diculik dan ditahan oleh sebuah geng di Haiti.

Berita itu muncul pertama kali dalam laporan awal oleh media AS, New York Times, yang mengatakan bahwa kelompok tersebut diculik pada Sabtu (16/10), saat mereka bepergian dengan bus tidak jauh dari ibu kota negara Karibia, Port-au-Prince.

Mengutip pejabat Haiti, NYT mengatakan 17 sandera, di antaranya misionaris AS dan anggota keluarga mereka, telah diculik. Setidaknya tiga anak diyakini bersama kelompok itu.

Laporan NYT diperkuat dengan keterangan sumber keamanan setempat yang mengkonfirmasi kepada kantor berita AFP pada Minggu (17/10). Sumber itu mengatakan bahwa setidaknya 15 orang Amerika telah diculik, dan mengatakan mereka ditahan oleh geng bersenjata.

Kelompok itu dilaporkan sedang menuju ke bandara setelah mengunjungi panti asuhan, ketika salah satu anggotanya memposting pesan SOS di grup WhatsApp.

"Kami sedang disandera. Mereka menculik sopir kami. Berdoa, berdoa, berdoa. Kami tidak tahu ke mana mereka membawa kami," bunyi pesan tersebut.

Dikatakan seorang direktur lapangan misi yang anggotanya telah diculik telah tinggal di sebuah pangkalan di Haiti pada saat kejadian dan sekarang bekerja dengan Kedutaan Besar AS di sana untuk mencoba menyelesaikan krisis.

Sejauh ini tidak ada pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh kedutaan, sementara Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa merekatelah mengetahui laporan-laporan tersebut, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Haiti telah dilanda kekacauan selama bertahun-tahun.  

Situasi keamanan dan ekonomi negara itu semakin memburuk setelah Presiden Jovenel Moise dibunuh di kediamannya pada bulan Juli lalu, yang kemudian disusul bencana  gempa bumi pada bulan Agustus, menewaskan lebih dari 2.000 orang dan menyebabkan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA