Begitu yang dikatakan oleh pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, seperti dikutip
Sputnik pada Senin (18/10).
Jika benar, maka jumlah pejuang kelompok militan itu akan melebihi total pasukan militer resmi Lebanon yang hanya memiliki 85 ribu tentara.
Nasrallah menggarisbawahi, para pejuang Hizbullah siap untuk berperang membela tanah, minyak, dan gas Lebanon, yang dicuri di depan mata orang-orang Lebanon.
Pernyataan Nasrallah muncul ketika Hizbullah dan sekutunya menghukum hakim Tarek Bitar yang mengawasi penyelidikan ledakan pelabuhan Beirut, menyerukan pemecatannya.
Menurut pejabat Hizbullah, penyelidikan hakim condong ke arah yang membuat kelompok itu bersalah atas ledakan besar tersebut.
Dalam pernyataannya, Nasrallah menuduh pemimpin Pasukan Kristen Lebanon sayap kanan, Samir Geagea, menciptakan kekerasan di lingkungan Tayuneh Beirut, menyebutnya sebagai penjahat dan pembunuh.
"Program sebenarnya untuk Pasukan Lebanon adalah perang saudara. Ancaman terbesar bagi perdamaian sosial di Lebanon adalah Pasukan Lebanon," ujar Nasrallah.
Ketegangan tinggi di Lebanon memperparah situasi ekonomi yang sudah sulit. Pekan lalu, bentrokan bersenjata terjadi selama protes atas penyelidikan panjang terhadap ledakan pelabuhan Beirut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: