Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Buntut Kerusuhan Berdarah, Hasan Nasrallah: Hizbullah Bukan Musuh Orang Kristen di Lebanon

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 19 Oktober 2021, 12:24 WIB
Buntut Kerusuhan Berdarah, Hasan Nasrallah: Hizbullah Bukan Musuh Orang Kristen di Lebanon
Orang-orang berlarian ketakutan saat sekelompok orang tak dikenal melepaskan tembakan kepada pendukung Hizbullah dan Amal saat mereka berbaris dalam aksi demonstrasi pada Kamis, 14 Oktober 2021/Net
rmol news logo Aksi penembakan yang terjadi di Lebanon pekan lalu berujung pada tudingan dari pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, yang mengatakan bahwa Pasukan Lebanon berusaha untuk memicu perang saudara di negara itu.

“Agenda sebenarnya dari partai Pasukan Lebanon adalah perang saudara.  Mereka mengarah pada pemindahan orang-orang Kristen dan membatasi mereka ke daerah tertentu. Mereka membentuk kantong Kristen yang didominasi oleh partai Pasukan di mana tidak ada ruang untuk orang lain,” kata Nasrallah dalam sambutan pertamanya sejak kekerasan berdarah yang terjadi Kamis lalu, seperti dikutip dari Al-Arabiya, Selasa (19/10).

Dan untuk pertama kalinya Nasrallah mengatakan jumlah milisinya yang didukung Iran tidak pernah lebih kuat dari saat ini.

“Saya menyarankan partai Pasukan Lebanon untuk menghentikan gagasan perselisihan internal dan perang saudara ini. Anda salah seratus persen, perhitungan Anda salah. Wilayah ini belum pernah melihat Hizbullah sekuat sekarang,” katanya, menambahkan bahwa menyebut bahwa ia memiliki 100.000 pejuang terlatih dan bersenjata.

Dia juga menuntut penyelidikan atas peristiwa Kamis lalu untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang terlibat, menambahkan bahwa Hizbullah akan mengambil tindakan jika pengadilan tidak melakukannya.

Dalam pernyataannya, Nasrallah juga mengatakan bahwa Hizbullah bukanlah musuh orang Kristen di Lebanon.

“Ancaman terbesar bagi kehadiran Kristen di Lebanon adalah partai Pasukan Lebanon dan pemimpinnya sendiri,” katanya.

Sedikitnya tujuh orang tewas dan 60 lainnya terluka setelah orang-orang bersenjata tak dikenal menembaki pendukung Hizbullah dan Amal saat mereka melewati lingkaran lalu lintas Teyouneh Beirut yang membagi lingkungan Kristen dan Muslim Syiah, pada Kamis (14/10).

Para demonstran turun ke jalan-jalan di ibukota Lebanon untuk memprotes politisasi penyelidikan yudisial atas ledakan pelabuhan tahun 2020 yang menghancurkan sebagian besar Beirut dan menewaskan lebih dari 200 orang, seperti dilaporkan PresTV.

Pendung Hizbullah mengklaim bahwa Pasukan Lebanon ada di balik penembakan itu.

Pasukan Lebanon telah membantah tuduhan itu dan menuding Hizbullah karena memprovokasi masalah dengan mengirim pendukungnya ke lingkungan Kristen Ain al-Remmaneh di mana dikatakan empat warga terluka sebelum sebuah tembakan dilepaskan.

Jurnalis senior Lebanon telah mengklaim bahwa salah satu tersangka yang menembak para pendukung Hizbullah pada Kamis lalu itu adalah seorang pegawai kedutaan AS. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA