Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Terkait Sanksi AS, Properti Raja Aluminium Rusia Digeledah FBI

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 20 Oktober 2021, 08:24 WIB
Terkait Sanksi AS, Properti Raja Aluminium Rusia Digeledah FBI
FBI di kediaman Oleg Deripaska/Net
rmol news logo Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) menggerebek properti yang terkait dengan pengusaha miliarder asal Rusia, Oleg Deripaska, di ibukota AS pada Selasa (19/10) waktu setempat.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Rekaman yang diposting oleh koresponden NBC, Laura Strickler, menunjukkan  kediaman rumah oligarki Rusia Oleg Deripaska yang megah, meskipun miliarder itu tampaknya tidak tinggal di sana.

Video yang beredar menunjukkan petugas mengenakan masker dan jaket FBI berjaga di perimeter.

Tak lama, penggeledahan tersebut dikonfirmasi oleh perwakilan raja aluminium itu, mengatakan bahwa properti di Washington DC serta satu lainnya di New York digeledah karena terkait dengan sanksi AS.

Namun, perwakilan tersebut mengatakan bahwa properti dan satu lainnya yang digeledah adalah milik keluarganya, bukan milik pribadi Deripaksa.

FBI awalnya menolak berkomentar,  tetapi kemudian mengkonfirmasi  bahwa properti DC sedang digeledah berdasarkan perintah pengadilan.

Pada 2018, Deripaska menjadi sasaran sanksi Departemen Keuangan AS, setelah para pejabat mengklaim dia bertindak sebagai wakil pejabat pemerintah Rusia. Kekayaan pendiri kerajaan aluminium RUSAL itu diperkirakan oleh Forbes sebesar 4,9 miliar dolar AS.

Deripaska berusaha untuk menuntut pemerintah AS atas sanksi tersebut, tetapi kasus itu ditolak oleh hakim pengadilan federal.

Pengacara Deripaksa mengatakan dia adalah 'korban' dari 'histeria umum' di sekitar peristiwa Russiagate.
“Dampak dari tindakan melanggar hukum ini adalah kehancuran besar-besaran atas kekayaan, reputasi, dan mata pencaharian ekonomi Deripaska,” tulis pengacara taipan itu dalam gugatan setebal 28 halaman.

AS telah menuduh Deripaska melakukan pencucian uang, pemerasan, pemerasan, dan menyadap seorang pejabat pemerintah secara ilegal.

NBC News melaporkan bahwa dia juga berulang kali ditolak mengajukan visa AS atas dugaan hubungannya dengan kejahatan terorganisir. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA