Melalui siaran nasional pada Senin (18/10) Lasso memerintahkan militer dan polisi untuk mengamankan jalan-jalan dari geng bersenjata dan kartel narkoba.
"Dimulai segera, militer dan polisi akan turun ke jalan dengan paksa karena kami menetapkan keadaan darurat di seluruh wilayah nasional," kata Lasso, seperti dikutip
Sputnik.
Lasso mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir Ekuador telah berubah dari negara penyelundup narkoba menjadi negara yang juga mengonsumsi narkoba.
"Di jalan-jalan Ekuador, hanya ada satu musuh: perdagangan narkoba," tegasnya.
Keadaan darurat akan berlaku selama 60 hari. Dengan status ini, polisi dapat meningkatkan patroli, serta bergabung dengan operasi narkoba dan senjata api di 9 dari 24 provinsi di Ekuador.
Selain mendeklarasikan keadaan darurat, Lasso juga mengangkat menteri pertahanan yang baru.
Ekuador adalah rute transit kokain yang diselundupkan dari negara tetangga Peru dan Kolombia, dan kartel narkoba Meksiko yang kuat dikatakan beroperasi melalui geng-geng lokal.
Bulan lalu, kerusuhan parah terjadi di penjara yang membuat 118 orang tewas. Insiden itu dinilai sebagai pembantaian penjara paling brutal yang pernah dialami Ekuador.
Pemerintah telah menyalahkan bentrokan kekerasan pada pertempuran antara anggota geng.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: