Jelang KTT Iklim, Bolsonaro dan Duque Tandatangani Deklarasi Bersama Penyelamatan Amazon

Presiden Jair Bolsonaro menyambut gembira kunjungan mitranya, Presiden Ivan Duque di Brasilia, dan menyepakati komitmen kedua negara untuk bersama-sama menyerukan pelestarian Amazon dan akan dipresentasikan pada konferensi iklim di Glasgow, Skotlandia, akhir Oktober mendatang.

“Kami akan datang di Glasgow tanpa ikatan atau tekanan, untuk menangani urusan yang sangat penting dan dicintai bagi kita semua: Amazon kita yang indah dan kaya!" ujar Bolsonaro dalam konferenski pers Selasa (19/10) seperi dikutip dari AFP.

Tidak hanya Brasil dan Kolombia, banyak negara-negara lain yang akan berbagi untuk pelestarian Amazon, hutan hujan terbesar di dunia. Mereka akan mengirimkan “pesan perlindungan yang tegas” ke wilayah tersebut.

“Suara kami di Glasgow tidak hanya tentang bekerja untuk transisi energi dan pengurangan emisi, tetapi juga tentang mencapai netralitas karbon sambil menjaga hutan tropis dan Amazon kami,” kata Duque.

Salah satu tema utama yang dibahas pada KTT tersebut adalah penurunan emisi CO2 untuk mencegah perubahan iklim.

Pemerintah Bolsonaro telah dihukum karena kebijakan lingkungannya, terutama karena lonjakan deforestasi sejak menjabat pada 2019. Pengawasan lingkungan yang lemah dan secara terbuka membela ekstraksi mineral di kawasan lindung, membuat Bolsonaro banyak mendapat kritikan keras.

Menanggapi kritikan itu, Bolsonaro berupaya mengubah pandangannya dengan berjanji pada bulan April untuk menempatkan Brasil di jalan menuju netralitas karbon pada tahun 2050 dan untuk mengakhiri deforestasi ilegal pada tahun 2030.

Amazon, yang membentang di sepuluh negara dan wilayah, didominasi oleh Brasil dan Kolombia, yang mencakup 61 dan 6 persen dari total wilayah.

Duque yang mendukung upaya mitranya itu, mengatakan bahwa pada tahun 2021, Brasil yang memiliki 60 persen wilayah hutan, telah melakukan “upaya penting melawan kejahatan lingkungan.”

Selain kesepakatan mengenai penyelamatan Amazon, kedua pemimpin negara menandatangani tujuh perjanjian kerja sama yang menangani perdagangan narkoba, ekspor, kesehatan, pertanian, dan teknologi, di Istana Planalto, yang berlangsung hampir dua jam. .

Menurut pemerintah Brasil, perdagangan bilateral antara kedua negara bernilai 3,6 miliar dolar AS pada tahun 2020.