Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Baru Saja akan Melonggarkan Pembatasan, Israel Mendeteksi Munculnya Kasus Pertama Subvarian Delta Baru AY.4.2

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 20 Oktober 2021, 15:19 WIB
Baru Saja akan Melonggarkan Pembatasan, Israel Mendeteksi Munculnya Kasus Pertama Subvarian Delta Baru AY.4.2
Ilustrasi/Net
rmol news logo Kasus subvarian Delta yang sebelumnya dilaporkan muncul di beberapa negara Eropa, saat ini mulai menjangkau Israel.

Kementerian kesehatan Israel mengumumkan hal itu, menyusul laporan yang menyebutkan bahwa kasus pertama kali dibawa dari seorang anak laki-laki berusia 11 tahun yang memasuki negara itu dari Moldova.

Kasus terdeteksi saat anak itu memasuki bandara Ben Gurion di Tel Aviv, dan dikirim ke isolasi, menurut laporan berita Channel 12, Selasa malam (19/10).
Varian itu ditemukan saat  Israel mempertimbangkan untuk melonggarkan pembatasan pariwisata menyusul penurunan kasus.

Rencana sebelumnya untuk membuka kembali perbatasan gagal di tengah lonjakan kasus yang didorong oleh ketegangan Delta.

Kini, kemunculan subvarian Delta kembali membangkitkan kekhawatiran akan lonjakan kasus di Israel, di tengah perjuangan negara itu menanggulangi penyebaran penularan.

Pihak berwenang telah meluncurkan kampanye agresif untuk memvaksinasi warga dengan suntikan ketiga vaksin Pfizer-BioNTech, yang mengurangi infeksi.

Subvarian Delta yang disebut sebagai varian AY 4.2. telah muncul beberapa kali di Inggris tempat pertama kali virus ditemukan.

Profesor biologi sistem komputasi di University College London, Francois Balloux, telah mengatakan kepada AFP bahwa subvarian itu langka dan tampaknya tidak menimbulkan risiko penularan yang sama secara signifikan lebih tinggi daripada jenis lainnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA