Meski memiliki hubungan yang bersejarah, kerjasama antara Indonesia dan Mesir dinilai masih belum optimal, khususnya dalam sektor ekonomi.
Seiring dengan upaya pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19, Indonesia berupaya segera merealisasikan Komite Dagang Bersama (Joint Trade Committee) sebagai payung diplomasi ekonomi yang dapat mengkaji ulang potensi dan hambatan perdagangan kedua negara.
"Draf nota kesepahaman sudah disiapkan dan perlu direalisasikan penandatanganan dimaksud sesegera mungkin," begitu keterangan dari KBRI Kairo yang diterima redaksi pada Rabu (20/10).
Atase Perdagangan KBRI Kairo, Irman Adi Purwanto menjelaskan, Komisi Dagang Bersama diharapkan dapat membahas cara-cara untuk meningkatkan kerjasama ekonomi antara Mesir dan Indonesia di bidang perdagangan, industri, dan investasi.
Lewat pidatonya di The First Egyptian Marketing Forum for Dates, di Kota Kharga, Provinsi El Wadi Elgadid pada Senin (18/10), Dutebesar RI untuk Mesir Lutfi Raud menyebut volume perdagangan kedua negara menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 2,3 persen pada 2020.
Mesir adalah negara dengan pertumbuhan ekonomi terkuat di Afrika Utara sebesar 2,9 persen padaJuni 2021. Mesir memiliki 102 juta penduduk, dengan PDB sebesar 3.050 dolar AS.
Di sisi lain, Indonesia yang memiliki 270 juta penduduk dengan PDB 4.450 dolar AS, mencatat pertumbuhan ekonomi hingga 3,31 persen pada Juni 2021.
Data dari Januari hingga Agustus 2021 menunjukkan terjadi peningkatan ekspor produk Indonesia ke Mesir hingga 46,5 persen. Sementara ekspor produk Mesir ke Indonesia meningkat hingga 53 persen pada periode yang sama.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: