Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Survei: Pasang Surut Hubungan China-AS Pengaruhi Relasi Beijing-Tokyo

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 21 Oktober 2021, 06:53 WIB
Survei: Pasang Surut Hubungan China-AS Pengaruhi Relasi Beijing-Tokyo
Ilustrasi/Net
rmol news logo Tekanan Amerika Serikat disebut sebagai salah satu faktor penghambat hubungan China-Jepang di tengah latar belakang persaingan China-AS.

Hal itu terungkap dalam sebuah survei opini publik hubungan China-Jepang tahun 2021 dirilis di Beijing dan Tokyo pada Rabu (20/10).

Survei tahunan, yang dimulai pada 2005, telah menjadi saluran utama bagi kedua negara untuk memahami opini publik di sisi lain dan mengedepankan sikap saling pengertian.

Survei tahun ini dilakukan bersama oleh China Foreign Languages ​​Publishing Administration dan lembaga think tank Jepang, Genron NPO, yang dimulai pada akhir Agustus hingga akhir September di kedua negara.

Dari survei tersebut terungkap bahwa responden di China dan Jepang memiliki pengakuan yang tinggi akan pentingnya hubungan bilateral, dan menunjukkan konsistensi dalam keprihatinan atas kerja sama regional dan menghadapi tantangan global.

Sekitar 70,9 persen responden China dan 66,4 persen responden Jepang mengatakan bahwa hubungan bilateral China-Jepang itu penting.

Gao Anming, wakil kepala Administrasi Penerbitan Bahasa Asing China, mengatakan saat merilis survei tersebut, bahwa responden China memiliki citra yang lebih positif tentang hubungan bilateral saat ini dan perkembangan hubungan di masa depan daripada rekan-rekan mereka di Jepang.

Dia mengungkapkan bahwa di antara responden China, 32,1 persen memiliki kesan 'sangat baik' dan 'relatif baik' tentang Jepang, turun 13,1 poin persentase dari tahun 2020. Sementara mereka yang memiliki kesan 'relatif buruk' atau 'buruk' tentang Jepang naik menjadi 66,1 persen dari 52,9 persen pada tahun 2020.

"Pernyataan dan tindakan yang tidak bertanggung jawab oleh beberapa politisi Jepang telah mengurangi niat baik publik Tiongkok terhadap Jepang, menghambat pengembangan hubungan bilateral," kata Gao, seperti dikutip dari Global Times.

Faktor lain yang membuat hubungan China-Jepang semakin memburuk adalah adanya pasang surut hubungan China-AS.

Itu dibuktikan dengan hasil survei yang menunjukkan bahwa lebih dari 60 persen responden China dan lebih dari 50 persen responden Jepang mengatakan persaingan China-AS memiliki dampak negatif pada hubungan China-Jepang.

Survei juga menunjukkan bahwa 80,6 persen responden China dan 56,4 persen responden Jepang memandang sejarah sebagai masalah utama dalam hubungan China-Jepang, sementara 62,4 persen responden China dan 56,7 persen responden Jepang menganggap sengketa wilayah sebagai masalah terpenting yang menghambat pembangunan hubungan China-Jepang.

"Dibandingkan dengan tahun 2020, responden dari kedua negara merasakan ancaman yang lebih kuat dari kehadiran militer negara lain, dengan peningkatan 13,4 poin persentase responden China dan peningkatan 7,1 poin persentase responden Jepang," kata Gao.

Dalam urusan regional di Asia, denuklirisasi Semenanjung Korea, manajemen krisis laut dan udara China-Jepang, konservasi energi dan perlindungan lingkungan menjadi perhatian utama responden dari kedua belah pihak. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA