Kiriman gelombang kedua bantuan tersebut diterima Menteri Perawatan Kesehatan Primer Margaret Muhanga di National Medical Stores di Entebbe, 40 km selatan ibukota Kampala pada Selasa (18/10) waktu setempat.
Dia memuji sumbangan tersebut karena itu datang di saat negaranya sedang meningkatkan kampanye vaksinasi untuk menyelamatkan nyawa dan membuka ekonomi.
"Ini benar-benar hari yang menyenangkan bagi kami karena kami menerima lebih banyak dosis Sinovac, yang akan membantu kami memvaksinasi populasi yang lebih besar, sehingga kami dapat membuka ekonomi kami sepenuhnya," kata menteri, seperti dikutip dari
CGTN, Kamis (21/10).
Zhang Lizhong, duta besar China untuk Uganda, mengatakan sumbangan itu datang pada saat kedua negara menandai peringatan 59 tahun pembentukan hubungan diplomatik di antara mereka dan merupakan bagian dari komitmen China untuk membangun komunitas kesehatan global untuk semua.
Yonas Tegegn Woldemariam, perwakilan negara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Uganda, juga memuji donasi tersebut.
"Setiap dosis yang masuk ke Afrika menyelamatkan nyawa dan jika kita menyelamatkan nyawa dan kita memvaksinasi sebanyak mungkin orang dan memastikan kesetaraan vaksin, kita bisa mengalahkan pandemi," ujarnya.
Uganda menerima batch pertama vaksin Sinovac pada akhir Juli tahun 2020.
Pada Minggu, sekitar 2,6 juta dosis telah diberikan di negara itu, menurut angka dari kementerian kesehatan.
Sejak Maret tahun lalu, Uganda telah melaporkan total 125.283 kasus Covid-19 dengan 96.397 pemulihan dan 3.187 kematian.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: