Kantor Kejaksaan Agung Turki mengatakan, mereka terdiri empat warga negara Rusia, satu warga negara Ukraina, dan satu warga negara Uzbekistan. Orang-orang itu ditangkap di kota Antalya dan Istanbul pada 8 Oktober lalu, dan mulai menjalani persidangan, seperti dilaporkan
Radio Liberty, Kamis (21/10).
Keenamnya dilaporkan membeli senjata yang akan digunakan dalam rencana menyerang seorang aktivis oposisi Chechya yang berbasis di Turki. Aktivis itu dikenal sebagai pengkritik keras Presiden Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov.
Jika terbukti bersalah, keenam pria yang ditangkap itu akan menghadapi hukuman hingga 20 tahun penjara.
Kritikan keras untuk Kadyrov banyak berdatangan bahkan di luar Chechya, dan banyak juga orang-orang yang berusaha menyerang para pengkritik itu.
Pada Januari 2021, misalnya. Pengadilan di Swedia menghukum dua warga negara Rusia dengan hukuman penjara atas tuduhan percobaan pembunuhan terhadap Tumso Abdurakhmanov, seorang blogger Chechnya yang diasingkan dan terkenal sebagai kritikus Kadyrov yang blak-blakan.
Setahun sebelumnya, Imran Aliyev, blogger Chechnya lainnya yang dikenal karena kritiknya terhadap Kadyrov, ditemukan tewas ditikam di sebuah kamar hotel di kota Lille, Prancis utara.
Kelompok hak asasi manusia menuduh Kadyrov melakukan pelanggaran hak dan pelanggaran lainnya di wilayah tersebut, tuduhan yang telah dibantah Kadyrov.
Kritikus mengatakan Kadyrov pada akhirnya bertanggung jawab atas kekerasan dan intimidasi lawan politiknya oleh otoritas Chechnya, termasuk penculikan, penghilangan paksa, penyiksaan, dan pembunuhan di luar proses hukum.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: