Berbicara pada sebuah pertemuan pada Kamis (21/10), Putin menyebut, kehadiran militer NATO di Ukraina merupakan ancaman nyata bagi Rusia.
"Pengembangan militer wilayah (Ukraina) sudah berlangsung, dan ini benar-benar merupakan ancaman bagi Rusia. Kami menyadari hal ini," kata Putin, seperti dikutip
Sputnik.
"Mari kita lihat apa yang akan terjadi di kancah politik domestik Ukraina dalam waktu dekat," tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Putin juga mengomentari pernyataan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin yang mengatakan negara ketiga tidak memiliki hak untuk memveto aksesi Ukraina ke NATO.
Putin mengatakan Austin telah secara efektif membukakan jalan bagi Ukraina.
"Menteri Pertahanan telah tiba, pada kenyataannya, membuka pintu bagi Ukraina untuk NATO, pada kenyataannya, pernyataannya harus dan dapat ditafsirkan dengan cara ini," kata Putin.
Menanggapi Austin, jurubicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyebutnya sebagai pernyataan "russofobia yang agresif".
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrei Rudenko mengatakan bahwa kemungkinan masuknya Ukraina ke NATO akan menjadi langkah yang sangat berbahaya, yang akan memaksa Moskow untuk bereaksi.
Ukraina pertama kali mendaftar untuk bergabung dengan Rencana Aksi Keanggotaan NATO pada tahun 2008 dan telah bergerak menuju tujuannya untuk bergabung dengan aliansi sejak saat itu.
Para pemimpin NATO telah berulang kali mengatakan bahwa Ukraina akan menjadi negara anggota NATO segera setelah melakukan reformasi domestik yang diperlukan untuk memenuhi standar Euro-Atlantik tertentu.
Pada tahun 2018, parlemen Ukraina menyetujui paket amandemen konstitusi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: