Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Makin Banyak Muncul Covid Subvarian Delta AY.4.2, Inggris Tingkatkan Penyelidikan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 23 Oktober 2021, 13:31 WIB
Makin Banyak Muncul Covid Subvarian Delta AY.4.2, Inggris Tingkatkan Penyelidikan
Papan pengumuman peringatan tinggal di rumah untuk hindari Covid-19 di trotoar jalan Kota London/Net
rmol news logo Munculnya kasus-kasus baru yang diyakini berasal dari virus corona subvarian strain Delta telah menjadi perhatian baru di antara para pejabat kesehatan Inggris.

Pada Jumat (22/10) mereka bahkan telah mulai meluncurkan penyelidikan resmi terkait munculnya kasus-kasus tersebut.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA), mengatakan varian Delta Plus AY.4.2, yang pekan lalu terlihat pada enam persen kasus, telah ditunjuk sebagai varian yang sedang diselidiki tetapi belum menjadi varian yang menjadi perhatian.

"Penunjukan itu dibuat atas dasar bahwa sub-garis keturunan ini telah menjadi semakin umum di Inggris dalam beberapa bulan terakhir, dan ada beberapa bukti awal bahwa itu mungkin memiliki tingkat pertumbuhan yang meningkat di Inggris dibandingkan dengan Delta," kata badan tersebut, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (23/10).

"Diperlukan lebih banyak bukti untuk mengetahui apakah ini karena perubahan perilaku virus atau kondisi epidemiologis," tambahnya.

UKHA juga mengatakan bahwa Delta adalah varian Covid sangat dominan di Inggris, terhitung 99,8 persen dari semua kasus.

Tetapi pada 20 Oktober, muncul 15.120 kasus subvarian AY.4.2, yang pertama kali terdeteksi pada Juli, ketika pembatasan virus corona nasional Inggris dicabut.

"Sementara bukti masih muncul, sejauh ini tampaknya varian ini tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah atau membuat vaksin yang saat ini digunakan menjadi kurang efektif," tambah UKHA.

Inggris saat ini berjuang melawan tingkat infeksi tertinggi kedua di dunia, di belakang Amerika Serikat, dengan lebih dari 50.000 kasus tercatat pada Kamis (21/10) - tertinggi sejak Juli.

Pada Jumat (22/10), ada hampir 50.000 kasus baru yang ditambahkan, dan 180 kematian dalam 28 hari setelah tes positif, menjadikan jumlah korban keseluruhan sejak awal wabah menjadi 139.326.

Tingkat infeksi yang tinggi di antara anak-anak usia sekolah dikatakan bertanggung jawab atas melonjaknya angka tersebut, dan telah mendorong seruan untuk beberapa langkah darurat untuk diperkenalkan kembali.

Menteri Kesehatan Sajid Javid mengatakan minggu ini bahwa kasus bisa mencapai 100.000 per hari, karena iklan baru diluncurkan untuk mendorong penggunaan suntikan booster dan suntikan flu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA